Martapura, (Antaranews Kalsel) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1006/Martapura, Kalimantan Selatan, menggelar nonton bareng film pemberontakan Gerakan 30 September sesuai perintah Panglima Tentara Nasional Indonesia.

Komandan Kodim 1006/MTP Letkol Arm Andi Martopo di Martapura, Sabtu mengatakan, nonton bareng film sejarah pemberontakan Partai Komunis Indonesia itu dilakukan di berbagai tempat.

"Pemutaran film sekaligus nonton barang dilaksanakan di berbagai tempat seperti di pondok pesantren, sekolah-sekolah hingga lingkungan masyarakat di kelurahan maupun kecamatan," ujarnya.

Ia mengatakan, nonton bareng film sejarah gugurnya pahlawan revolusi itu dilakukan sejak tanggal 20 September dan puncaknya nonton bareng di Kota Banjarbaru dan Martapura, Banjar.

Dijelaskan, pemutaran film yang sudah dipangkas Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) dari durasi awal 3 jam 30 menit menjadi 1 jam 3 detik terbuka untuk umum atau gratis.

"Kami mengundang masyarakat baik di Banjarbaru maupun di Martapura dari segala usia dan kalangan untuk nonton bareng, Sabtu (30/9) malam agar kita bisa mengetahui sejarah," ungkapnya.

Disebutkan, lokasi pemutaran film di Banjarbaru rencananya di Taman Van der Pilj, tetapi bisa juga di Lapangan Murjani dan di Martapura rencananya di Alun-Alun Ratu Zalecha atau di Markas Kodim.

Menurut Dandim yang membawahi wilayah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar itu, nonton bareng pemutaran film pemberontakan G 30 S PKI bertujuan agar masyarakat mengetahui sejarah.

"Kami ingin masyarakat mengetahui sejarah pemberontakan G 30 S PKI terutama generasi muda yang belum pernah menyaksikan sehingga mereka mengetahui sejarah," ujarnya.

Disisi lain, kata dia, generasi muda yang tidak mengetahui jelas peristiwa gugurnya pahlawan revolusi itu harus menontonnya sehingga benar-benar mengetahui sejarah.

"Generasi muda banyak yang belum menonton filmnya dan pelajaran sejarah soal PKI di sekolah terkesan dikaburkan sehingga kami ingin siswa mengetahui sejarah melalui film itu," katanya

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017