Martapura, (Antaranews Kalsel) - Wakil Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Saidi Mansyur mengimbau masyarakat agar menghindari pembakaran lahan pertanian pascapanen sehingga tidak menimbulkan kebakaran lahan di kawasan itu.

"Pembakaran lahan pascapanen harus dihindari sehingga mencegah dampak buruk seperti terjadinya kebakaran lahan dan areal sekitarnya," ujar wabup di Kota Martapura, Sabtu.

Ia mengatakan masyarakat harus menyadari pembakaran lahan terutama dilakukan pascapanen akan menimbulkan dampak kabut asap yang biasanya muncul keesokan harinya.

Di sisi lain, pembakaran pascapanen pada lahan pertanian atau sawah juga tidak membawa manfaat bagi kesuburan tanah sehingga diharapkan masyarakat maupun petani menyadarinya.

"Harapan kami, masyarakat maupun petani bisa bijak dengan tidak membakar lahan pascapanen. Mungkin bekas panen bisa dimanfaatkan di rumah dan tidak dibakar di lahan pertanian," ucapnya.

Menurut dia kebakaran hutan dan lahan termasuk dalam areal pertanian menjadi perhatian Pemkab Banjar karena dampak buruk yang ditimbulkan setelah terjadinya kebakaran.

Apalagi, kata dia saat ini wilayah Kabupaten Banjar masih dilanda musim kemarau sehingga kebakaran hutan dan lahan bisa menimbulkan permasalahan seperti munculnya kabut asap.

"Kabut asap merupakan ancaman yang bisa mengganggu berbagai sektor kehidupan sehingga kebakaran hutan dan lahan menjadi perhatian agar tidak dilakukan dengan sengaja," ujarnya.

Dikatakan pihaknya sudah meninjau Posko Induk Terpadu pencegahan dan penanggulangan kabakaran hutan dan lahan di Kantor BPBD Kabupaten Banjar pada Rabu (13/9).

"Kami melihat personel yang terdiri dari berbagai unsur terpadu sudah siap menghadapi karhutla termasuk peralatan yang akan digunakan di lapangan jika terjadi kebakaran," kata dia.

Hasil pemantauan dari posko induk diketahui adanya dua titik api yang terdeteksi yakni satu di wilayah Kecamatan Sungai Pinang dan Kecamatan Paramasan.

"Kami meminta seluruh pihak saling bahu membahu mencegah maupun menanggulangi karhutla karena dampak yang ditimbulkan sangat besar sehingga harus bisa dicegah," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017