Marabahan, (Antaranwes Kalsel) - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, Jumat (15/9) sore.

Kehadiran Presiden ke-7 RI  dalam rangka bersilaturahmi dengan warga Muhammadiyah dan Civitas Akademika di Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, di Jalan Gubernur H Syarkawi (Lingkar Utara), Kecamatan Alalak, Batola.

Kunjungan presiden di Universitas Muhammadiyah ini merupakan acara terakhirnya di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pagi harinya sekitar pukul 10.00 Wita presiden membuka Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) X Tingkat Nasional di Mesjid Raya Sabilal Muhtadi dilanjutkan Shalat Jumat di mesjid termegah di Kalsel itu.

Usai makan siang di Rumah Makan Sari Patin, Jokowi melanjutkan kegiatannya di Gedung Sultan Suriansyah, Kayutangi, Banjarmasin, untuk membagikan sertifikat tanah masyarakat.

Setelah itu Presiden Joko Widodo mengunjungi Kantor Walikota Banjarmasin untuk menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH).  

Jokowi tiba di Kampus Universitas Muhammadiyah yang tengah dalam pembangunan itu berlangsung sekitar pukul 16.30 Wita.

Kehadiran Presiden yang didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, dan sejumlah staf kepresidenan ini disambut Bupati Batola H Hasanuddin Murad, Sekdakab Batola H Supriyono, Camat Alalak Haris Isroyani, dan pihak kampus.

Bupati Hasanuddin Murad yang baru tiba dari Jakarta setelah sehari sebelumnya, Kamis (14/9),  menghadiri Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI langsung penyambutan Presiden RI di Kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Saat berada di Kampus Universitas Muhammadiyah, Presiden Jokowi berjanji siap membantu membangunkan dua buah asrama bagi mahasiswa dengan bangunan yang cukup permanen dan refresentatif berlantai tiga dengan biaya per asrama antara Rp12 miliar hingga Rp14 miliar.  

"Kalau lahannya sudah matang, Insya-Allah tahun depan bisa kita mulai dan tahun depannya lagi kalau memang mendesak ditambah lagi," katanya.

Presiden berjanji bulan depan akan mengirim tim untuk melihat kondisi lapangan dan minta dipersiapkan proposal maupun izin bupati dan gubernur untuk diserahkan kepada Mendikbud agar segera sampai ke tangannya.

Hal yang tak kalah penting lagi, lanjut presiden, perlunya pendidikan karakter bagi rakyat dalam rangka menyongsong perubahan global yang begitu cepat, baik teknologi maupun informasi agar Indonesia tidak tertinggal terlalu jauh dengan bangsa lainnya.

Dengan pendidikan karakter, sebut presiden, diharapkan generasi bisa bersaing dan tidak terpengaruh hal-hal negatif dari luar.

Sebaliknya, jelas dia,  justru mampu mempengaruhi pasar, ekonomi, politik global, nasional, bahkan daerah.   

Tugas inilah yang seharusnya, menurut presiden, yang perlu diantisipasi sekolah dan perguruan tinggi.

Presiden berpesan, program studi hendaknya jangan monoton dengan yang itu-itu saja, namun perlu pula dikembangkan sesuai perkembangan dan kebutuhan sekarang.

"Kalau melihat perkembangan kemajuan sekarang mestinya perguruan tinggi bisa saja menambah fakultas dan jurusan lain seperti Fakultas Manajemen toko online, Fakultas Manajemen Logistik, Fakultas Manajemen Ritel, bahkan kalau perlu ada Fakultas Medsos dan lainnya," demikian tandasnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017