Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Restorasi Gambut bakal merestorasi 50.497 hekatare gambut yang terbakar akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada 2015.

Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalimantan Selatan Saut Nathan Samosir pada Lokakarya Konsolidasi dan Koordinasi Pelaporan TRGD Kalsel di Banjarmasin Sabtu (9/9) mengatakan, pihaknya memprioritaskan restorasi gambut pascakebakaran pada satu kota dan empat kabupaten untuk program restorasi 2017-2018.

Keempat daerah tersebut, yaitu Banjarbaru, Barito Kuala (Batola), Balangan, Hulu Sungai Utara (HSU) dan Hulu Sungai Selatan (HSS) dengan total lahan sebanyak 50.490 hektare.

Menurut Saut, masing-masing luasan yang bakal di restorasi adalah, Banjarbaru 900 hektare, Batola 985 hektare, Balangan seluas 1.156 hektare, HSU, 3.229 dan HSS seluas 2.353 sehingga total prioritas restorasi pascakebakaran seluas 8.623 hektare.

Sedangkan untuk prioritas restorasi pada kubah bergambut berkanal atau zona lindung, masing-masing yaitu Batola seluas 2.056 hektare, Balangan 266 hektare, HSU seluas, 8119 hektare, HSS seluas 3.992.

"Sehingga total restorasi di zona lindung kubah bergambut berkanal sebanyak 14.433 hektare," kata Saut.

Selanjutnya, prioritas restorasi kubah bergambut tidak berkanal zona lindung, yaitu Batola hanya tujuh hektare, Balangan, 938 hektare, HSU, 6.942 hektare, HSS 13.273 hektare dan total 21.106 hektare.

Terakhir, prioritas zona budidaya, yaitu HSU seluas enam hektare dan HSS 6.273 hektare sehingga total 6.281.

Total luas restorasi masing-masing kabupaten yaitu, Banjabaru 900 hektare, Batola 3048, Balangan 2.360, HSU 8.298, HSS 25.891 sehingga total 50.497 hektare.

Adapun sebaran Gambut di Kalsel tambah Saut, untuk gambut dengan kedalaman lebih 300 cm seluas 106.233 hektar terdapat di Kabupaten HSU, 31.593 ha, Tabalong, 10.167ha total 147.993 ha atau 45 persen dari total lahan gambut di daerah ini.

Selanjutnya, kedalaman gambut 100 - 300 cm, yaitu di HSS 74.117 ha, Banjarbaru 5.753 ha, Balangan, 1.546 ha dan Tala 1.290 ha sehingga total 82.716 atau 25 persen.

Kedalaman gambut 0-100 cm yaitu di Kabuapten Batola 43.941 ha, Banjar 33.070 ha, HSS 15.673 Ha, Banjarmasin 3.374 dengan total 96.058 atau 30 persen dari total lahan gambut.

Komandan Korem 101 Antasari Kalimantan Selatan Kolonel Arm Syafei Kasno mengatakan perlu meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran lahan dan hutan di daerah ini.

Menurut Danrem pada Lokakarya Konsolidasi dan Koordinasi Pelaporan TRGD Kalsel di Banjarmasin Sabtu mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi telah membentuk Satgas penanganan bencana kebakaran dan lahan.

Sehingga tambah dia, untuk mendukung pelaksanaan agar bisa efektif dan maksimal, perlu dilakukan koordinasi lintas sektoral dengan mengedepankan rasa kebersamaan untuk mengantisipasi Karhutla.

"Seharusnya seluruh anggota Satgas lintas sektoral duduk bersama tanpa mengedepankan ego sektoral, untuk berkoordinasi mengantisipasi masalah Karhutla ini," katanya.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017