Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melakukan pemetaan daerah yang berpotensi terjadi konflik.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Tanah Bumbu, Darmiadi di Batulicin, Jumat, mengatakan di Tanah Bumbu ada dua kecamatan yang berpotensi konflik dari sepuluh kecamatan yang ada.

"Konflik yang paling dominan di kecamatan tersebut, yakni masalah tata batas, konflik lahan, konflik antara masyarakat dengan perusahaan pertambangan, konflik agama dan Narkoba," katanya.

Dengan dilakukan pemetaan wilayah konflik, diharapkan nantinya semua pihak yang terkait baik dari pemerintah maupun pihak swasta dapat melakukan pencegahan masalah sedini mungkin sehingga permasalahan bisa ditangani lebih cepat tanpa harus menunggu masalah lebih parah.

Ia mengatakan, setelah melakukan pemetaan wilayah yang rawan dengan adanya konfik, Kesbangpol Tanah Bumbu melakukan pembinaan dan sosialisasi terhadap ormas-ormas untuk menciptakan suatu kerukunan, serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, saling menumbuhkan rasa toleransi sesama kelompok masyarakat.

"Selain melakukan kegiatan sosialisasi kami juga selalu mengajak kepada para ormas untuk melakukan kegiatan yang bergerak di bidang sosial, agama, dan politik," tuturnya.

Dalam mewujudkan kesepahaman dengan jumlah ormas yang relatif besar, pemerintah daerah juga melakukan pembinaan secara konsisten dengan ormas-ormas tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kondisi Kabupaten Tanah Bumbu yang relatif damai dan tidak ada konflik yang bergejolak.

Demi mempertahankan kondisi yang damai dan tentram di wilayah "Bumi Bersujud" pada 2017 Kesbangpol terus melakukan sosialisasi ke sejumlah organisasi dan kelompok masyarakat serta sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat benar-benar memahami makna toleransi.

Sedangkan untuk kegiatan pembinaan terhadap ormas yang baru mendaftarkan ke Pemkab Tanah Bumbu, Kesbangpol akan memastikan eksistensi ormas tersebut dan melakukan peninjauan ke kantor sekretariat ormas tersebut.

Saat ini ormas yang tercatat di wilayah Tanah Bumbu sebanyak 259 ormas. Dari 259 tersebut yang masih aktif sebanyak 244 ormas, dan 15 ormas sudah tidak aktif lagi.

"Ormas yang masih aktif tersebut terdiri dari organisasi keagamaan, sosial kemasyarakatan, seni budaya, pendidikan, kesehatan, pariwisata, olahraga, dan politik, organisasi di bidang jurnalistik, kelompok veteran, organisasi wanita, kepemudaan dan organisasi mahasiswa," katanya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017