Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, memotong uang tunjangan kerja terhadap seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Non PNS yang melanggar disiplin saat jam kerja.
Wakil Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, di Batulicin, Senin, mengatakan jika ditemukan ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak disiplin masuk kerja atau keluyuran tanpa surat tugas, dan izin dari atasan maka akan diberikan sangsi secara tegas dengan melakukan pengurangan uang tunjangan kinerja bagi para pejabat
"selain itu para ASN yang melanggar akan di bariskan secara terpisah dari Satuan Oraganisasi Perangkat Daerah (SOPD) dangan menggunakan rompi khusus dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada upacara bendera setiap Senin.
Ia mengatakan, sanksi ini konsisten dilaksanakan sampai tidak ada lagi pegawai yang tidak disiplin saat jam kerja.
Pemerintah daerah tidak menginginkan ada pegawai yang suka memanipulasi absen kehadiran kerja, dari jadwal yang ditentukan pukul 08.00 wita datang dan jam 16.00 wita pulang akan tetapi disela-selanya tidak ada di kantor, dan keluyuran di jalan tanpa izin dari atasannya.
Menurutnya, pegawai yang tidak disiplin akan mengganggu kinerja pegawai lainnya, dan juga akan berdampak pada terhambatnya pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau cuma fakta integritas disiplin yang ditandatangani, maka seribu fakta integritas pun akan mereka tandatangani akan tetapi kalau ada sanksi yang nyata maka tingkat kedisiplinan dan kehadiran pegawai juga membaik," tuturnya.
Dijelaskan, sidak absensi pegawai terus dilakukan oleh pihak BKD dan Satpol PP, baik melalui absensi elektronik, maupun absensi manual yang ada di masing-masing SOPD.
Selain itu, Satpol PP juga dipersilahkan untuk melaksanakan razia kedisplinan pegawai yang keluyuran dijalan tanpa surat keterangan.
"Indikator keberhasilan dari penerapan disiplin bagi pegawai ini dapat dilihat dari tidak adanya ASN yang baris terpisah dan mengenakan rompi khusus dari BKD saat upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap Senin. Dengan displinnya pegawai maka kerja juga menjadi baik untuk permbangunan," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Wakil Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, di Batulicin, Senin, mengatakan jika ditemukan ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak disiplin masuk kerja atau keluyuran tanpa surat tugas, dan izin dari atasan maka akan diberikan sangsi secara tegas dengan melakukan pengurangan uang tunjangan kinerja bagi para pejabat
"selain itu para ASN yang melanggar akan di bariskan secara terpisah dari Satuan Oraganisasi Perangkat Daerah (SOPD) dangan menggunakan rompi khusus dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada upacara bendera setiap Senin.
Ia mengatakan, sanksi ini konsisten dilaksanakan sampai tidak ada lagi pegawai yang tidak disiplin saat jam kerja.
Pemerintah daerah tidak menginginkan ada pegawai yang suka memanipulasi absen kehadiran kerja, dari jadwal yang ditentukan pukul 08.00 wita datang dan jam 16.00 wita pulang akan tetapi disela-selanya tidak ada di kantor, dan keluyuran di jalan tanpa izin dari atasannya.
Menurutnya, pegawai yang tidak disiplin akan mengganggu kinerja pegawai lainnya, dan juga akan berdampak pada terhambatnya pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau cuma fakta integritas disiplin yang ditandatangani, maka seribu fakta integritas pun akan mereka tandatangani akan tetapi kalau ada sanksi yang nyata maka tingkat kedisiplinan dan kehadiran pegawai juga membaik," tuturnya.
Dijelaskan, sidak absensi pegawai terus dilakukan oleh pihak BKD dan Satpol PP, baik melalui absensi elektronik, maupun absensi manual yang ada di masing-masing SOPD.
Selain itu, Satpol PP juga dipersilahkan untuk melaksanakan razia kedisplinan pegawai yang keluyuran dijalan tanpa surat keterangan.
"Indikator keberhasilan dari penerapan disiplin bagi pegawai ini dapat dilihat dari tidak adanya ASN yang baris terpisah dan mengenakan rompi khusus dari BKD saat upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap Senin. Dengan displinnya pegawai maka kerja juga menjadi baik untuk permbangunan," paparnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017