Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Liburan Hari Raya Haji atau Idul Adha 1438 Hijriah warga ramai mengunjungi objek wisata alam Lokasado dan daerah sekitarnya seperti wilayah Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Kepala Bidang Destinasi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Hulu Sungai Selatah (HSS) Mohammad Zakir Maulidi mengemukakan itu menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Minggu.
Namun laki-laki kelahiran Rabi`ul Awal atau bulan Mualid (lahir) Nabi Muhammad saw itu tidak menyebut data pengunjung objek wisata alam Lokasado dan daerah sekitar di kawasan Pegunungan Meratus tersebut, kecuali mengatakan, vila permandian air panas habis terpesan.
"Pesanan vila permandian `banyu` (air) panas Tanuhi Loksado (sekitar 160 kilometer utara Banjarmasin) atau 25 kilometer dari Kandangan, ibukota HSS itu jauh sebelum liburan Idul Adha 1438 H," tuturnya lewat telepon selular (hp).
"Mereka yang memesan vila Tanuhi milik pemerintah kabupaten (Pemkab) HSS itu dari luar daerah atau asal "Banua Anam" atau daerah hulu sungai Kalsel, tetapi juga Banjarmasin, seperti rombongan Kejaksaan Tinggi (Kejati) provinsi setempat," lanjutnya.
Selain Loksado, tuturnya, belakangan ramai orang/pengunjung swafoto (selfie) pada tempat-tempat dengan panorama alam yang menarik di wilayah Kecamatan Padang Bantung, antara lain Goa Singa, Bukit Payung, Gunung Palawan dan Gunung Halinjuang.
Mengenai objek wisata air terjun Haratai Loksado, dia menyatakan, tetap buka dan masih banyak pengunjungnya, kendati saat liburan Hari Raya Fitrah atau Idul Fitri lalu sempat meminta kurban jiwa.
"Hanya saja belakangan lebih diperketat ketentuan terhadap pengunjung air (erjun Haratai tersebut, seperti jam kunjungan pukul 07.00 - 17.00 wita, serta harus mematuhi rambu (petunjuk) keselamatan," tegasnya.
Warga atau laki-laki asal Kota Banjarmasin yang tewas karena lemas di objek wisata air terjun Haratai diduga tidak mematuhi rambu (petunjuk) keselamatan pengunjung.
Selain itu, pemuda tersebut masuk kawasan air terjun Haratai, selagi petugas belum datang atau sebelum pukul 07.00 wita, sehingga lepas dari pengawasan dan kejadian yang menewaskan tersebut tidak bisa tertolong, demikian Zakir.
Loksado salah satu primadona objek wisata Kalsel yang terkenal hingga ke luar negeri, karena hingga tahun 1980-an banyak wisatawan mancanegara (wisman) berdatangan untuk menyaksikan keasrian panorama pedalaman Meratus.
Pasalnya Loksado bukan saja menyuguhkan keindahan dari keperawanan alamnya ketika itu, tetapi terdapat budaya dari peradaban komunitas masyarakat terasing, serta kawasan tersebut cocok untuk wisata petualangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Bidang Destinasi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Hulu Sungai Selatah (HSS) Mohammad Zakir Maulidi mengemukakan itu menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Minggu.
Namun laki-laki kelahiran Rabi`ul Awal atau bulan Mualid (lahir) Nabi Muhammad saw itu tidak menyebut data pengunjung objek wisata alam Lokasado dan daerah sekitar di kawasan Pegunungan Meratus tersebut, kecuali mengatakan, vila permandian air panas habis terpesan.
"Pesanan vila permandian `banyu` (air) panas Tanuhi Loksado (sekitar 160 kilometer utara Banjarmasin) atau 25 kilometer dari Kandangan, ibukota HSS itu jauh sebelum liburan Idul Adha 1438 H," tuturnya lewat telepon selular (hp).
"Mereka yang memesan vila Tanuhi milik pemerintah kabupaten (Pemkab) HSS itu dari luar daerah atau asal "Banua Anam" atau daerah hulu sungai Kalsel, tetapi juga Banjarmasin, seperti rombongan Kejaksaan Tinggi (Kejati) provinsi setempat," lanjutnya.
Selain Loksado, tuturnya, belakangan ramai orang/pengunjung swafoto (selfie) pada tempat-tempat dengan panorama alam yang menarik di wilayah Kecamatan Padang Bantung, antara lain Goa Singa, Bukit Payung, Gunung Palawan dan Gunung Halinjuang.
Mengenai objek wisata air terjun Haratai Loksado, dia menyatakan, tetap buka dan masih banyak pengunjungnya, kendati saat liburan Hari Raya Fitrah atau Idul Fitri lalu sempat meminta kurban jiwa.
"Hanya saja belakangan lebih diperketat ketentuan terhadap pengunjung air (erjun Haratai tersebut, seperti jam kunjungan pukul 07.00 - 17.00 wita, serta harus mematuhi rambu (petunjuk) keselamatan," tegasnya.
Warga atau laki-laki asal Kota Banjarmasin yang tewas karena lemas di objek wisata air terjun Haratai diduga tidak mematuhi rambu (petunjuk) keselamatan pengunjung.
Selain itu, pemuda tersebut masuk kawasan air terjun Haratai, selagi petugas belum datang atau sebelum pukul 07.00 wita, sehingga lepas dari pengawasan dan kejadian yang menewaskan tersebut tidak bisa tertolong, demikian Zakir.
Loksado salah satu primadona objek wisata Kalsel yang terkenal hingga ke luar negeri, karena hingga tahun 1980-an banyak wisatawan mancanegara (wisman) berdatangan untuk menyaksikan keasrian panorama pedalaman Meratus.
Pasalnya Loksado bukan saja menyuguhkan keindahan dari keperawanan alamnya ketika itu, tetapi terdapat budaya dari peradaban komunitas masyarakat terasing, serta kawasan tersebut cocok untuk wisata petualangan
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017