Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan mengapresiasi PT Pertamina yang menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas untuk kebutuhan provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota.

Apresiasi tersebut dari Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perhubungan itu, H Riswandi SIP di Banjarmasin, Kamis.

"Kita berharap dengan penambahan pasokan BBM dan gas, terutama yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak seperti premium serta solar, mereka yang mau bepergian menggunakan kendaraan bermotor tidak kelimpungan," ujarnya.

"Apalagi dalam suasana liburan Idul Adha 1438 Hijriah, yaitu antara 31 Agustus - 3 September 2017 kemungkinan ada warga mau bepergian, seperti mudik dan berekreasi ke objek-objek wisata, sehingga tak perlu khawatir lagi masalah BBM," lanjutnya.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu berharap, persediaan dan penyaluran berbagai jenis BBM di provinsinya tetap berjalan lancar.

Begitu pula persedian dan penyaluran gas elpiji yang merupakan kebutuhan rumah tangga keluarga kelas ekonomi menengah ke bawah tetap lancar, tutur anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

"Dalam pengaturan/regulasi BBM tersebut, Pertamina hendaknya belajar dari pengalaman masa lalu, agar kejadian serupa tidak terulang, seperti sempat terjadi kekosongan persediaan karena keterlambatan pengiriman/pengangkutan," tuturnya.

"Pertamina hendaknya memprediksi hal-hal yang kemungkinan terjadi, sehingga perlu langkah-langkah antisipasi, agar masyarakat pengguna BBM dan gas tersebut tidak sampai kelimpungan," demikian Riswandi.

Sebelumnya atau dalam sepekan lalu sempat terjadi antrean panjang kendaraan bermotor, seperti truk dan oto bis untuk mendapat solar bersubsidi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banjarmasin dan daerah sekitar.

Hal serupa terhadap BBM jenis premium bersubsidi sempat kosong pada beberapa SPBU di Banjarmasin dan daerah sekitar, sehingga konsumen terpaksa mengalihkan pemakaian bahan bakar kendaraan bermotor mereka ke partamax serta partalet.

Sementara harga partamax dan partalet lebih mahal dari premium, tetap daripada kendaraan bermotor tidak bisa jalan, pemiliknya tidak ada pilihan lain terkecuali harus membeli, kendati menambah pembiayaan transportasi.

Sebagaimana penuturan Hakim, warga Banjarmasin sudah mencari ke beberapa SPBU ternyata premium lagi kosong, sehingga terpaksa mengganti bahan bakar kendaraan bermotornya dengan partamax.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017