Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar Festival Pasar Terapung sebagai sarana untuk menampilkan berbagai budaya dan keindahan dari 13 kabupaten dan kota di provinsi ini.

Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan saat membuka Festival Pasar Terapung di Siring Tendean Banjarmasin, Jumat malam, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mempromosikan daya tarik pariwisata yang khas dan satu-satunya di Indonesia ini.

Menurut dia, pasar terapung merupakan budaya yang tumbuh dari kearaifan lokal masyarakat Banjarmasin, bukan wisata buatan sebagaimana yang ada di beberapa daerah lain.

Sehingga tambah dia, tugas mempromosikan budaya Banua ini, bukan hanya dari pemerintah saja, tapi perlu dibantu semua elemen masyarakat sehingga indusri pariwisata Kalsel semakin maju.

Promosi dimaksud tambah dia, bisa melalui teknologi informasi yang saat ini kian berkembang dan terbuka lebar.

"Jangan Cuma chatting saja tetapi juga kirim video daerah kita melalui facebook, instagram atau media sosial apa saja sehingga orang lebih mengenal budaya Banjarmasin," katanya.

Wagub didampingi istri datang disambut tarian hadrah itu mengharapkan, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan keberadaan budaya daerah, bahkan dapat mendorong perkembangan budaya pasar terapung agar semakin diminati dan menjadi daya tarik wisatwan lokal maupun mancanegara.

Selain itu, Wagub juga memuji penyelanggaraan festival yang menurutnya semakin baik dan meriah dari tahun ke tahun.

"Misalnya tahun ini ujarnya ada 13 stand dari kabupaten/kota se Kalsel yang menyediakan berbagai makanan khas daerah," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Heriansyah mengatakan, even tahunan ini sengaja digelar rutin untuk mengenalkan budaya pasar terapung di masyarakat dalam dan luar daerah, bahkan mancanegara.

Menurut dia, pihaknya akan terus mendorong keberadaan pasar terapung agar semakin diminati dan menjadi daya tarik wisatwan lokal maupun mancanegara dan salah salah satu upayanya adalah menggelar festival rutin tiap tahun.

Tahun ini, Festival Budaya Pasar Terapung dijadwalkan berlangsung 26-30 Agustus 2017 yang semua kegiatan dipusatkan sekitar Kawasan kilometer nol atau eks Kantor Gubernur Kalsel di Jalan Sudirman Banjarmasin.

Saat ini, festival yang dirangkai dengan berbagai kegiatan ini mulai dikenal masyarakat luas, termasuk para turis yang turut menyaksikan berbagai perlombaan tradisional dan menikmati masakan khas di Kalsel.

"Informasinya sudah lima puluh turis datang untuk menyaksikan acara ini," kata Heriansyah usai pembukaan Festival Budaya Pasar Terapung 2017 di Banjarmasin.

"Tujuan kita untuk menampilkan karakteristik pasar tarapung, budaya masyarakatnya, sekaligus sebagai sarana promosi sehingga daerah dapat bersaing dalam dunia pariwisata," tambahnya.

Selain menjadi agenda Pemprov Kalsel, Festival Budaya Pasar Terapung ini sudah menjadi agenda Kementerian Pariwisata, karena potensinya sangat besar dalam hal menarik minat wisatawan.

Kedatangan wisatawan ke Kalsel diyakini terus meningkat. Apalagi Banjarmasin yang menjadi pintu masuk kedatangan wisatawan yang setiap minggu mereka mengunjungi objek wisata siring Sungai Martapura dan mereka berkesempatan wisata susur sungai.

Pemprov dan Pemerintah Kabupaten/Kota di 13 daerah, berupaya terus membenahi objek wisata, selain menggelar kegiatan yang menggambarkan keunikan dan khazanah kebudayaan seperti festival ini.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017