Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pasar Subuh di Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan yang selalu ramai jual beli hasil pertanian, perkebunan dan peternakan waktu bada Subuh hingga pagi, aktivitasnya bertambah menjadi sepanjang malam hingga pagi.
Perubahan pasar subuh menjadi semalam suntuk tersebut baru sekitar setahun terakhir ini, ujar beberapa warga masyarakat setempat, Minggu.
"Pasar sayur mayur, buah-buahan dan hasil pertanian/perkebunan lainnya itu semula aktivitas menjelang subuh, tetapi belakangan sejak habis waktu shalat Manghrib," ujar Abdullah, penarik becak di "kota apam" Barabai tersebut.
"Dengan pasar semalam suntuk, kami para penarik becak punya kesempatan banyak untuk mencari/mendapatkan uang," tutur laki-laki yang mengaku berusia 42 tahun dan mempunyai anak tiga orang itu.
Ucapan yang hampir senada dari perempuan Amanah, penjual sayuran di "pasar hanyar" (hanyar =baru) itu, karena dengan aktivitas pasar semalam suntuk pedagang bisa berusaha mengais rezki untuk lebih banyak.
"Kalau pasar subuh kemaren kami hanya berusaha/menjual barang dagangan hanya sekitar tiga jam, tetapi dengan semalam suntuk atau 24 jam kesempatan kami lebih banyak lagi, tinggal takdir Allah swt," tutur ibu dari dua anak tersebut.
"Dengan pasar sayuran dan buah-buahan semalam suntuk ini akan lebih memudahkan warga masyarakat yang memerlukan pada saat kapan pun, tidak lagi mesti menunggu waktu subuh," demikian Amanah.
Sementara harga sayur mayur di pasar hanyar Murakata Barabai itu cukup bervariasi, namun relatif lebih murah bila dibandingkan dengan di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalsel dan sekitarnya.
Sebagai contoh harga eceran terong ungu panjang per kilogram (kg) di Pasar Murakata Barabai Rp8.000 sedangkan di Banjarmasin dan sekitar seperti Pasar Ahad Kertak Hanyar Rp10.000.
Kemudian jagung sayur per biji/tongkol ukuran besar yang masih mentah Rp2.000,00, sedangkan di Banjarmasin Rp2.500, dan tomat sayur Rp7.000/kg, kalau di Banjarmasin Rp10.000/kg.
Kecuali itu asam buah/buah asam seperti mangga empalam tidak jauh berbeda harganya antara di Pasar Murakata Barabai dengan pasaran di Banjarmasin dan sekitarnya, yaitu Rp5.000/biji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Perubahan pasar subuh menjadi semalam suntuk tersebut baru sekitar setahun terakhir ini, ujar beberapa warga masyarakat setempat, Minggu.
"Pasar sayur mayur, buah-buahan dan hasil pertanian/perkebunan lainnya itu semula aktivitas menjelang subuh, tetapi belakangan sejak habis waktu shalat Manghrib," ujar Abdullah, penarik becak di "kota apam" Barabai tersebut.
"Dengan pasar semalam suntuk, kami para penarik becak punya kesempatan banyak untuk mencari/mendapatkan uang," tutur laki-laki yang mengaku berusia 42 tahun dan mempunyai anak tiga orang itu.
Ucapan yang hampir senada dari perempuan Amanah, penjual sayuran di "pasar hanyar" (hanyar =baru) itu, karena dengan aktivitas pasar semalam suntuk pedagang bisa berusaha mengais rezki untuk lebih banyak.
"Kalau pasar subuh kemaren kami hanya berusaha/menjual barang dagangan hanya sekitar tiga jam, tetapi dengan semalam suntuk atau 24 jam kesempatan kami lebih banyak lagi, tinggal takdir Allah swt," tutur ibu dari dua anak tersebut.
"Dengan pasar sayuran dan buah-buahan semalam suntuk ini akan lebih memudahkan warga masyarakat yang memerlukan pada saat kapan pun, tidak lagi mesti menunggu waktu subuh," demikian Amanah.
Sementara harga sayur mayur di pasar hanyar Murakata Barabai itu cukup bervariasi, namun relatif lebih murah bila dibandingkan dengan di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalsel dan sekitarnya.
Sebagai contoh harga eceran terong ungu panjang per kilogram (kg) di Pasar Murakata Barabai Rp8.000 sedangkan di Banjarmasin dan sekitar seperti Pasar Ahad Kertak Hanyar Rp10.000.
Kemudian jagung sayur per biji/tongkol ukuran besar yang masih mentah Rp2.000,00, sedangkan di Banjarmasin Rp2.500, dan tomat sayur Rp7.000/kg, kalau di Banjarmasin Rp10.000/kg.
Kecuali itu asam buah/buah asam seperti mangga empalam tidak jauh berbeda harganya antara di Pasar Murakata Barabai dengan pasaran di Banjarmasin dan sekitarnya, yaitu Rp5.000/biji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017