Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Islam  Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggelar International Conference Islamic University (ICIU) 2017 dari tanggal 9 sampai 11 Agustus 2017, di Hotel Aria Barito.

"Acara tersebut diikuti kurang lebih 200 lebih peserta dari berbagai daerah se-Indonesia,  perwakilan Malaysia dan Prancis," ujar Ketua Panitia Pelaksana ICIU 2017 Saihu, di Banjarmasin, Rabu (9/8) malam.

Menurut dia, ICUI 2017 dilaksanakan selama tiga hari, pada hari pertama digelar pembukaan dan hari berikutnya berisikan diskusi menghadirkan narasubner dari Malaysia dan Prancis.

"Mereka yang hadir pada acara ini merupakan pencetus perubahan dari Institut Agama Islam Negeri menjadi Universitas Islam Negeri," ucapnya.

Terpisah, Rektor UIN Antasari Fauzi Asri mengatakan, dalam pertemuan tersebut akan dibahas adalah bagaimana kekhasan dan kontribusi ilmu  Keislaman dengan ilmu barat.

"Dengan demikian maka akan kita integrasikan antara ilmu langit dan bumi yang dulunya bertentangan karena ilmu barat berasal dari ilmu Islam," terangnya.

Dijelaskannya, kenapa baru sekarang hal itu dilakukan karena IAIN berubah UIN dan berdasarkan perubahan itu, maka UIN Antasari diberikan kewenangan untuk membuka program-program baru di bidang saint dan teknologi.

"Dalam kegiatan ini kita mengundang tokoh-tokoh dari Malaysia dan Prancis bagaimana pengalaman mereka dalam menangani pertentangan keilmuan dari disiplin ilmu," terangnya.

Untuk mendapatkan masukan perubahan IAIN menjadi UIN, ungkap dia, UIN Antasari telah menghadirkan narasumber Ajumadi Ajra dari UIN Jakarta dan Amin Abdullah dari UIN Jogyakarta.

"Kehadiran narasumber tersebut tentunya dapat memberikan pengalaman perubahan IAIN menjadi UIN, termasuk juga masukan filsafat dari Malaysia dan Prancis," tandasnya.2



 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017