Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyiapkan dana senilai Rp14 miliar untuk belanja tidak terduga (BTT) khususnya diperuntukkan untuk bantuan tanggap bencana.

"Alokasi dana BTT sebesar Rp14 miliar pada 2025," ujar Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin H Edy Wibowo di Banjarmasin, Kamis.

Baca juga: Perayaan HUT ke-499 Banjarmasin gelorakan semangat "Gawi Sabumi"

Menurut dia, alokasi BTT naik pada 2025 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp12 miliar.

Dia mengatakan penggunaan dana BTT untuk membiayai hal-hal yang sifatnya mendesak dan tidak direncanakan sebelumnya.

Seperti halnya penanganan bencana, kebakaran hingga bantuan sosial bagi masyarakat yang tertimpa musibah.

Meskipun demikian, ungkap Edy, tetap harus melalui proses dan tahapan sesuai aturan.

"Tidak direncanakan itu sifatnya mendesak. Bisa berupa bencana, kebakaran, kematian atau bantuan sosial lainnya. Jadi itu semua masuk kelompok BTT," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin napak tilas sejarah 499 tahun

Termasuk, ungkap dia, untuk penanganan darurat sampah, di mana Kota Banjarmasin sedang mengalami itu akibat ditutupnya Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI.

"Tapi kebiasaan dana BTT tidak banyak berguna, hingga menjadi dana Silpa," ujarnya.

Anggota DPRD Kota Banjarmasin Taufik Husin menyampaikan pihaknya di legislatif sangat mendukung dialokasikannya dana BTT ini, tentunya untuk kepentingan tanggap darurat khususnya pada saat bencana.

Termasuk juga, ungkap dia, jika harus dilaksanakan program tiba-tiba untuk penanganan darurat sampah.

"Sesuatu bencana itu kadang terjadi tiba-tiba, jangan sampai penanganannya terlambat akibat tidak ada dana yang terprogram itu, jadi daerah kita bisa siap dengan dana BTT ini," ujarnya.

Baca juga: Banjarmasin gelar festival bahasa inggris diikuti 6.000 pelajar

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025