Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani mengingatkan kepada orang tua bahaya Norkoba dan (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) LGBT karena dapat merusak anak-anak dan remaja.  

"Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan Narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus Narkoba," kata  Hj Ririen Nadjmi Adhani saat menghadari halal bihalal Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) Kota Banjarbaru, di Masjid Nurul Iman Kelurahan Loktabat Utara, Rabu (26/7.

Menurutnya hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa.

Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali.

Dijelaskan walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja.

Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba Hj Ririen Nadjmi Adhani juga menyampaikan bahaya LGBT yang semakin gencar mempropagandakan seperti LGBT membuat banyak orang tua resah, dimana salah satu bentuk propaganda LGBT yang mereka lakukan adalah mempromosikan kelakuan hubungan sesama jenis kepada anak-anak. Tentu saja fenomena ini bagi orang tua adalah hal yang sangat mengerikan.

Sehingga orang tua perlu mencari cara supaya anak dapat terhindar dari kampenye propaganda LGBT ini. Untuk mencegah anak dari bahaya propaganda LGBT, berikut beberapa hal yang perlu diketahui orang tua: 1. Orangtua hendaknya perlu memberitahu tentang keburukan yang ditimbulkan dari LGBT kepada anak, sebelum nantinya anak tahu mengenai LGBT dari pihak aktivitis yang mengkampanyekan perilaku keji ini.

2. Orang tua hendaknya dapat berperan sebagai teman yang baik, sehingga anak dapat terbuka dngan orang tua mengenai keadaan dirinya. 3. Orang tua perlu punya sikap yang jelas untuk menentang hubungan sesama jenis yang keji.

3.Orang tua dapat memberikan alasannya dari berbagai aspek, baik dari segi agama, kehidupan sosial, hubungan seksual yang secara biologis, dan kesehatan. Dan 4.  Apabila orang tua sudah melihat tanda-tanda LGBT di diri anak, maka jangan memarahi, mencela dan menjauhi si anak. Yang perlu dilakukan orang tua adalah berfikir untuk mencari solusi dan bisa juga berkonsultasi dengan ahlinya dalam penanganan kasus LGBT, sehingga Orang tua dapat memberikan penanggulangan yang tepat.

Sementara itu H Zainal Ilmi dalam tausyiahnya menyampaikan tentang pentingnya silaturahmi, karena dalam kehidupan sehari-hari manusia ditakdirkan untuk hidup bersosial, yaitu selalu hidup dalam keadaan saling membutuhkan. Islam sangat memperhatikan hal ini dalam banyak pembahasan fiqih tentang tatacara bermuamalah salah satunya adalah pembahasan tentang akhlak manusia dengan sesamanya. H Zainal Ilmi juga mengingatkan agar sering-sering membaca istighfar setiap waktu.
 

Halal bihalal juga dihadiri Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Eny Apriyati Darmawan Jaya dan Wakil Ketua II TP PKK Kota Banjarbaru Hj Syarifah Mariatul Said Abdullah saat menghadiri halal bihalal Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) Kota Banjarbaru, bertempat di Masjid Nurul Iman Kelurahan Loktabat Utara.

Tampak Ketua MUI Banjarbaru KH Nafiah Muhja, H Rahmad Thohir, Ketua Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) Kota Banjarbaru Dra Hj Indria Hartati M Pd I, Kepala Kemenag Kota Banjarbaru selaku penceramah H Zainal Ilmi serta ibu-ibu Majelis Ta’lim se Kota Banjarbaru.

Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani mengatakan bahwa halal bi halal menjadi momen yang sangat tepat untuk memperbaharui dan mempererat persaudaraan dan jalinan ukhuwah islamiyah kita. Paling tidak acara ini menjadi perhatian khusus untuk kita bersilaturahmi dan saling memaafkan.

Namun harus diingat bahwa saling memaafkan tidak memiliki batas waktu. Kapanpun bisa dilakukan, asalkan kita semua memiliki keihklasan dan ketulusan hati untuk saling memaafkan./f





Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017