Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Kotabaru, daerah paling timur di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki objek wisata yang cukup potensial, kata Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel Suripno Sumas.

Pendapat itu dia kemukakan menjawab Antara Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa, sesudah menyertai kunjungan Komisi II DPRD Kalsel yang juga membidangi kepariwisataan ke Kotabaru, pekan lalu.

Sebagai contoh, di kabupaten paling timur Kalsel yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Selat Makassar, serta di sebelah selatan berbatasan Laut Jawa itu, terdapat 134 destinasi (daerah tujuan) wisata.

Begitu pula berdasarkan data pemerintah kabupaten setempat, pelancong yang datang ke "Bumi Sa-ijaan" Kotabaru itu, tercatat pada 2016 berjumlah 39.058 orang, kemudian meningkat menjadi 43.445 wisatawan pada 2017.

"Sebanyak 43.445 orang wisatawan yang datang ke Kotabaru tersebut baru hingga Juni 2017, dan berarti sampai akhir 2017 akan lebih meningkat lagi," tutur pensiunan pegawai negeri sipil yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Infrastruktur penunjang kepariwisataan di Kotabaru yang terkenal dalam lagu daerah Banjar Kalsel "Paris Barantai" atau "Gunung Bamega" (gunung berawan) itu, masih belum memadai.

"Contohnya belum ada jembatan yang menghubungkan daratan Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut (Ibu Kota Kabupaten Kotabaru), serta sarana dan prasarana perhubungan udara di Bandara Gusti Syamsir Alam (Dahulu bernama Stagen, red.) yang masih memerlukan peningkatan," ujarnya.

Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin bergelar sarjana dan magister hukum tersebut, mengapresiasi usaha atau rencana Pemkab Kotabaru membenahi objek wisata di daerah setempat guna lebih menarik minat wisatawan.

Sejumlah objek wisata di "Bumi Sa-ijaan" (Sa-ijaan adalah motto daerah Kotabaru, yang pengertiannya seia sekata, red.) yang cukup menarik perhatian dan dalam pembenahan oleh pemkab setempat, antara lain Taman Siring Pulau Laut Utara di depan kantor bupati.

Selain itu, Pantai Sarang Tiung, Pantai Gadambaan, serta Pulau Samber Gelar yang merupakan habitat satwa langka dilindungi, yaitu penyu hijau, demikian Suripno Sumas.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017