Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan pihaknya siap memenuhi kebutuhan lahan sebagai salah satu daerah yang disebut-sebut sebagai alternatif wacana pemindahan ibu kota negara ke daerah.
Menurut Gubernur di Banjarmasin, Kamis, pihaknya telah mengirimkan proposal yang berisi tentang ketersediaan lahan seluas yang diminta pemerintah pusat untuk memenuhi syarat sebagai ibu kota negara.
"Proposal yang berisi tentang kesediaan lahan sudah kita sampaikan, selanjutnya tim dari kepresidenan yang akan menilai dan menetapkan," katanya.
Gubernur mengungkapkan, dari proposal yang disampaikan, luasan lahan yang tersedia di Kalsel jauh lebih luas dibanding luasan wilayah ibu kota Jakarta yang kini hanya 60 ribu hektare.
Tentang potensi Kalsel ditunjuk sebagai alternatif pemindahan ibu kota negara, Sahbirin mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan, sebab seluruh wilayah Kalimantan memiliki kelebihan dan kekurangan untuk menjadi pusat pemerintahan pemerintah pusat.
"Masing-masing daerah di Kalimantan memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga biarkan pemerintah pusat yang menilai, kita tidak perlu berandai-andai," katanya.
Terkait kedatangan tim dari Sekretaris Negara (Sekneg) pada Rabu (12/7), Gubernur mengungkapkan, bahwa kedatangan rombongan tersebut hanya untuk bersilaturahmi.
Sebelumnya, Gubernur dan tim Sekneg mengadakan pertemuan tertutup di ruang Astakona kediaman Gubernur Kalsel.
Berdasarkan informasi yang beredar, beberapa persoalan yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah tentang kesiapan Kalsel sebagai daerah alternatif pemindahan ibu kota negara.
Lokasi yang telah disiapkan, disebut-sebut adalah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, di mana di dua kabupaten tersebut telah disiapkan lahan seluas sesuai kebutuhan.
"Tentang lokasi yang kita tawarkan, saya belum menyebut di daerah mana, pokok di wilayah Kalimantan Selatan," kata Gubernur memastikan.
Menurut Gubernur, daerah manapun yang dipilih untuk menjadi ibu kota negara, diyakini sudah melalui kajian yang mendalam oleh tim, sehingga di manapun hal itu ditetapkan, tidak menjadi masalah.
"Kalau memang Kalsel yang ditunjuk, kita Alhamdulillah, kalau memang daerah lain yang ditunjuk, juga Alhamdulillah, karena banyak alternatif dan tentunya alternatif yang dipilih pasti yang terbaik untuk rakyat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Menurut Gubernur di Banjarmasin, Kamis, pihaknya telah mengirimkan proposal yang berisi tentang ketersediaan lahan seluas yang diminta pemerintah pusat untuk memenuhi syarat sebagai ibu kota negara.
"Proposal yang berisi tentang kesediaan lahan sudah kita sampaikan, selanjutnya tim dari kepresidenan yang akan menilai dan menetapkan," katanya.
Gubernur mengungkapkan, dari proposal yang disampaikan, luasan lahan yang tersedia di Kalsel jauh lebih luas dibanding luasan wilayah ibu kota Jakarta yang kini hanya 60 ribu hektare.
Tentang potensi Kalsel ditunjuk sebagai alternatif pemindahan ibu kota negara, Sahbirin mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan, sebab seluruh wilayah Kalimantan memiliki kelebihan dan kekurangan untuk menjadi pusat pemerintahan pemerintah pusat.
"Masing-masing daerah di Kalimantan memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga biarkan pemerintah pusat yang menilai, kita tidak perlu berandai-andai," katanya.
Terkait kedatangan tim dari Sekretaris Negara (Sekneg) pada Rabu (12/7), Gubernur mengungkapkan, bahwa kedatangan rombongan tersebut hanya untuk bersilaturahmi.
Sebelumnya, Gubernur dan tim Sekneg mengadakan pertemuan tertutup di ruang Astakona kediaman Gubernur Kalsel.
Berdasarkan informasi yang beredar, beberapa persoalan yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah tentang kesiapan Kalsel sebagai daerah alternatif pemindahan ibu kota negara.
Lokasi yang telah disiapkan, disebut-sebut adalah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, di mana di dua kabupaten tersebut telah disiapkan lahan seluas sesuai kebutuhan.
"Tentang lokasi yang kita tawarkan, saya belum menyebut di daerah mana, pokok di wilayah Kalimantan Selatan," kata Gubernur memastikan.
Menurut Gubernur, daerah manapun yang dipilih untuk menjadi ibu kota negara, diyakini sudah melalui kajian yang mendalam oleh tim, sehingga di manapun hal itu ditetapkan, tidak menjadi masalah.
"Kalau memang Kalsel yang ditunjuk, kita Alhamdulillah, kalau memang daerah lain yang ditunjuk, juga Alhamdulillah, karena banyak alternatif dan tentunya alternatif yang dipilih pasti yang terbaik untuk rakyat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017