Perusahaan teknologi pendidikan PT Partner Impian Milenial dengan brand Schoters membimbing dan membekali mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syech Muhammad Nafis Tabalong, Kalimantan Selatan, terkait peluang beasiswa dan persiapan kerja ke luar negeri.
Sosialisasi yang menghadirkan pembicara Reza Pahlevi dan Muhammad Fauzi Ananta dari Schoters by Ruangguru itu menindaklanjuti undangan dari Adaro melalui Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN).
Baca juga: YABN provides MBG training for PAUD teachers and caterers
“Kami memberikan informasi terkait beasiswa untuk jenjang S1, S2, dan S3, termasuk peluang kerja di Jepang, Jerman, dan Korea,” kata Fauzi selaku Kepala Unit Bisnis Schoters di Tabalong, Jumat.
Fauzi menegaskan peluang bekerja di luar negeri, khususnya Jepang, cukup besar bahkan bagi lulusan SLTA atau SMK asalkan menguasai bahasa Jepang. Potensi pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Tabalong dinilainya besar untuk belajar maupun mencari pengalaman kerja di luar negeri.
“Schoters membantu persiapan penguasaan bahasa Jepang, wawancara, hingga proses keberangkatan dengan batas usia maksimal 35 tahun,” ujarnya.
CSR Group 2 Head YABN Citra Hapsari menyebut kehadiran Schoters di Bumi Saraba Kawa menjadi langkah awal mewujudkan Tabalong Smart.
Baca juga: YABN berikan penguatan peran orangtua di Desa Karias Dalam
“Kami berharap banyak orang Banua yang bisa kuliah ke luar negeri, dan ini menjadi kebanggaan bagi Tabalong,” kata Citra.
Ketua STIT Syech Muhammad Nafis, Erwan Mardani, menilai sosialisasi ini kesempatan emas bagi mahasiswa maupun lulusan SLTA untuk mempersiapkan diri menempuh pendidikan di luar negeri.
“Manfaatkan sosialisasi ini agar lulusan SLTA bisa kuliah S1 atau S2 ke luar negeri,” ujarnya.
Dalam paparannya, Reza Pahlevi menyebut banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang berhasil meraih beasiswa luar negeri, dan di Indonesia sendiri tersedia banyak program, termasuk rencana peluncuran Beasiswa Merah Putih.
“Program beasiswa ini bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang kuliah di luar negeri,” katanya.
Baca juga: PT SIS-YABN salurkan 361 paket seragam sekolah bagi siswa prasejahtera
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
Sosialisasi yang menghadirkan pembicara Reza Pahlevi dan Muhammad Fauzi Ananta dari Schoters by Ruangguru itu menindaklanjuti undangan dari Adaro melalui Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN).
Baca juga: YABN provides MBG training for PAUD teachers and caterers
“Kami memberikan informasi terkait beasiswa untuk jenjang S1, S2, dan S3, termasuk peluang kerja di Jepang, Jerman, dan Korea,” kata Fauzi selaku Kepala Unit Bisnis Schoters di Tabalong, Jumat.
Fauzi menegaskan peluang bekerja di luar negeri, khususnya Jepang, cukup besar bahkan bagi lulusan SLTA atau SMK asalkan menguasai bahasa Jepang. Potensi pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Tabalong dinilainya besar untuk belajar maupun mencari pengalaman kerja di luar negeri.
“Schoters membantu persiapan penguasaan bahasa Jepang, wawancara, hingga proses keberangkatan dengan batas usia maksimal 35 tahun,” ujarnya.
CSR Group 2 Head YABN Citra Hapsari menyebut kehadiran Schoters di Bumi Saraba Kawa menjadi langkah awal mewujudkan Tabalong Smart.
Baca juga: YABN berikan penguatan peran orangtua di Desa Karias Dalam
“Kami berharap banyak orang Banua yang bisa kuliah ke luar negeri, dan ini menjadi kebanggaan bagi Tabalong,” kata Citra.
Ketua STIT Syech Muhammad Nafis, Erwan Mardani, menilai sosialisasi ini kesempatan emas bagi mahasiswa maupun lulusan SLTA untuk mempersiapkan diri menempuh pendidikan di luar negeri.
“Manfaatkan sosialisasi ini agar lulusan SLTA bisa kuliah S1 atau S2 ke luar negeri,” ujarnya.
Dalam paparannya, Reza Pahlevi menyebut banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang berhasil meraih beasiswa luar negeri, dan di Indonesia sendiri tersedia banyak program, termasuk rencana peluncuran Beasiswa Merah Putih.
“Program beasiswa ini bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang kuliah di luar negeri,” katanya.
Baca juga: PT SIS-YABN salurkan 361 paket seragam sekolah bagi siswa prasejahtera
Editor : Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025