Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pengunjung objek wisata alam Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan pada lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah atau masa liburan sekolah akhir tahun pelajaran 2016/2017 diperkirakan meningkat bila dibandingkan tahun lalu.

Staf Dinas Pariwisata Hulu Sungai Selatan (HSS) Suedi yang bertugas memantau objek wisata Loksado yang berada di kawasan Pegunungan Meratus tersebut mengemukakan hal itu menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis.

"Pasalnya pada hari kedua lebaran Idul Fitri 1438 H, pengunjung Loksado, terutama permandian banyu (air) panas Tanuhi sudah 5.000 orang lebih," ujarnya di Kandangan, ibu kota HSS (135 kilometer utara Banjarmasin) melalui telepon seluler (hp).

Namun dia belum bisa merinci peningkatan pengunjung objek wisata Loksado (sekitar 25 kilometer dari Kandangan), dengan alasan belum melakukan rekapitulasi, karena musim libur masih panjang.

"Tetapi yang jelas, vila permandian banyu panas Tanuhi sebanyak sepuluh buah atau 20 kamar sudah habis terpesan untuk 1 - 2 Juli 2017, dan pemesannya bukan saja dari luar daerah HSS, melainkan pula asal Banjarmasin, bahkan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)," tuturnya.

Mengenai tarif mengingap di vila Tanuhi, dia menyatakan, hal itu tidak mengalami kenaikan, karena berdasar Peraturan Daerah (Perda) HSS yang sampai saat ini belum ada perubahan.

Sedangkan tarif untuk menginap per malam di vila Tanuhi itu bervariasi dari Rp385.000 sampai Rp440.000/buah terdiri dua kamar pada bagian bawah dan atas.

Bagi pengunjung yang cuma mau berekreasi atau mandi-mandi di kolam banyu panas Tanuhi (tanpa menginap) tarip masuk kawasan tersebut Rp2.500/orang.

Pada kawasan Loksado juga terdapat objek wisata alam berupa air terjun "Kilat Api" dan "Haratai" serta objek wisata adat-budaya komunitas masyarakat terasing.

Selain itu, cocok untuk wisata petualangan, dan menyediakan uji nyali atau keterampilan dengan naik rakit bambu (bamboo rafting) menelusuri Sungai Amandit, demikian Suedi.

Loksado dengan panorama alam Pegunungan Meratus bukan saja primadona objek wisata "Bumi Perjuangan Antaluddin" HSS, tetapi juga Kalsel yang hingga tahun 1980-an remai pengunjung wisatawan mancanegara.

Bagi mereka yang mau ke Loksado atau pemandian banyu panas Tanuhi bisa menggunakan mobil pribadi dan jasa Biro Wisata & Travel dengan lama tempuh sekitar tiga jam dari Banjarmasin dan 30 menit dari "kota dodol" Kandangan-ibukota HSS.

Selain itu, dapat pula dengan taksi angkutan penumpang umum secara beranting dari Banjarmasin - Kandangan - Loksado dengan tarif sekitar Rp70.000/orang buat sekali jalan, jadi kalau pergi-pulang (pp) Rp140.000/orang.

Di Loksado tersebut ada vila Tanuhi untuk menginap buat menikmati semilirnya hawa angin Pengunungan Meratus dan percikan air Sungai Amandit, juga terdapat dua hotel, serta rumah penduduk setempat yang bisa menampung.

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017