Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Petugas Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Polresta Banjarmasin menyita sedikitnya 250 parang milik para calon penumpang kapal laut di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang hendak mudik.

"Hampir setiap hari kami temukan penumpang yang membawa parang saat pemeriksaan di embarkasi," kata Kapolsek KPL Banjarmasin Kompol Mohammad Fihim, SH, MSc di Banjarmasin, Selasa.

Parang berbagai bentuk dan jenis itu, kata Fihim, dibawa oleh para penumpang yang mayoritas untuk berkebun dan bercocok tanam.

"Kebanyakan penumpang kapal yang mudik ke Pulau Jawa berasal dari berbagai daerah di pedalaman Kalimantan Selatan, mereka mayoritas bekerja di perkebunab kelapa sawit," ucap Fihim.

Atas pertimbangan itulah, polisi mengambil kebijakan untuk tidak menjerat pidana kepada para pemilik senjata tajam tersebut.

Mereka hanya didata identitasnya agar nantinya jika kembali ke Banjarmasin bisa mengambil parang yang disita untuk digunakan berkebun kembali.

Fihim menegaskan, senjata tajam dalam bentuk apapun tidak boleh dibawa ke dalam kapal. Hal itu guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Kami khawatir misalkan saja terjadi perkelahian bisa saja parang yang dibawa akan digunakan untuk melukai penumpang lain," tutur perwira yang akrab dengan awak media ini.

Fihim pun terus mengingatkan anggota yang bertugas di pintu masuk terminal penumpang agar teliti melakukan pemeriksaan baik badan si penumpang maupun barang yang dibawanya.

"Kalau luput dari pemeriksaan manual petugas, kami harapkan mesin X-ray bisa mendeteksinya agar benar-benar tidak ada yang lolos," ujar mantan Wakasat Intelkam Polresta Banjarmasin itu. 

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017