Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mencatat rata-rata harga gabah kering panen (GKP) tingkat petani di provinsi setempat selama Mei 2017 mengalami penaikan sebesar 0,51 persen.

Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Minggu, mengatakan bahwa survei harga produsen gabah pada bulan Mei 2017 terhadap 10 kabupaten dengan 38 transaksi.

"Selama Mei saat observasi pada 10 kabupaten tersebut, terjadi 38 transaksi yang didominasi GKP," katanya.

Ia mengatakan bahwa harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari GKP varietas siam unus sebesar Rp8.363,00 per kilogram di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.

"Harga terendah sebesar Rp4.000 per kilogram berasal dari gabah kualitas gabah kering panen varietas IR.42 yang terdapat di Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong," ungkapnya.

Ia lantas menyebutkan nama sepuluh kabupaten, yakni Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu, dan Balangan.

Kenaikan rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani sebesar 0,51 persen dari harga Rp5.019,00/kg pada bulan April 2017 menjadi Rp5.045,00/kg pada bulan Mei.

"Harga gabah di tingkat penggilingan mengalami penaikan dari harga sebesar Rp5.120,00 per kilogram pada bulan April menjadi sebesar Rp5.142 per kilogram pada bulan Mei," katanya.

Ia mengatakan bahwa komponen mutu gabah selama Mei cenderung fluktuatif dan terjadi penurunan persentase kadar air maupun kadar hampa/kotoran jika dibandingkan bulan April 2017.

"Rata-rata kadar air (KA) dan kadar hampa/kotoran gabah kualitas GKP masing-masing 14,27 persen dan 3,37 persen sehingga cukup memengaruhi kualitas gabah," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017