"Untuk cicil emas mencapai Rp138 miliar pada 2025 dari semua produk 27,6 persen dengan total nilai Rp1,4 triliun," kata CEO Regional PT Pegadaian Kantor Regional Kalimantan Rinaldi Lubis di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Harga emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian kompak anjlok
Saat media gathering di Banjarmasin, Rinaldi mengungkapkan kinerja Pegadaian Kantor Wilayah IV Balikpapan yang membawahi lima area di seluruh Kalimantan termasuk area Banjarmasin sangat positif.
Pertumbuhan bisnis sampai Mei 2025 mencapai 17 persen dari Rp6,5 triliun menjadi Rp7,6 triliun.
Sedangkan, khusus cicil emas di Kalimantan tumbuh sebesar 140 persen atau di atas rata-rata nasional 90 persen.
Baca juga: Polhukam kemarin dari korupsi pegadaian hingga keamanan natal
Pencapaian ini pun menjadikan Pegadaian di Regional Kalimantan termasuk nomor tiga terbesar nasional untuk pertumbuhan.
"Secara nasional dari target cicil emas Rp10 triliun tahun ini sudah terealisasi 60 persen dengan pertumbuhan 400 persen," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Rinaldi menyampaikan pula berkaitan Pegadaian yang ditunjuk pemerintah sebagai bank emas.
Sosialisasi dan edukasi terkait bank emas inipun kini gencar dilaksanakan sebagai industri baru yang perlu diketahui masyarakat.
Diketahui selama ini 80 persen bisnis yang dilaksanakan Pegadaian berupa emas baik itu gadai maupun cicil emas.
Baca juga: Terdakwa korupsi Pegadaian Rp1,9 miliar jalani sidang perdana
Vice President PT Pegadaian Area Banjarmasin Anwar Yusuf turut memaparkan target pasar ke depan, yakni menyasar generasi milenial dan Gen Z.
Salah satu caranya dengan mempromosikan layanan digital untuk mengurangi transaksi manual yang saat ini masih mendominasi layanan di Pegadaian.
Beberapa lembaga pendidikan telah digandeng Pegadaian menyasar mahasiswa untuk bisa melek bisnis emas.
"Kami punya 700 agen yang terus mempromosikan produk layanan, harapannya anak muda mulai melirik bisnis emas yang disediakan Pegadaian," kata Anwar.
Baca juga: Kejari Banjarmasin tahan tersangka korupsi Perum Pegadaian Rp1,9 miliar
Video:
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025