Rantau, (Antaranews Kalsel) - Amblasnya jembatan darurat di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kabupaten Tapin, dikarenakan begitu vitalnya jembatan tersebut bagi warga sekitar.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Tapin H Yustan Aziddin saat ditemui di ruang kerjanya jumat (2/6) mengatakan bahwa jembatan tersebut memang sangat vital bagi masyarakat Desa yang berada di atas seperti Desa Linuh, Desa Sabah, Desa Kelumpang, dan Lainnya.

"Mungkin untuk dilakukan pembangunan jembatan yang dulunya jembatan beily tersebut tidak bisa dilakukan tahun ini," ujar Yustan.

Namun dijelaskannya, pihaknya melalui Dinas PU akan melakukan usulan pembangunan jembatan baja di atas Sungai Hatalaut tersebut di tahun 2018 akan datang.

"Akan kita usulkan ditahun 2018 nanti, karena pembangunan jembatan disana memerlukan dana yang cukup besar, dikarenakan harus dibangun dinding penahan terlebih dahulu," ujarnya lagi.

Diterangkannya,beberapa antisipasi sudah dilakukan pihaknya agar tidak terjadi longsong yang lebih parah, seperti melakukan pengurukan tanah dan membuat jalur sungai baru.

"Longsoran yang terjadi dibantaran sungai kemaren itu sebenarnya proses alam dalam membuat jalur sungai sendiri, karena kemaren kita melakukan pengurukan untuk membuat jalur sungai baru," jelas Yustan.

Sebelumnya pada Senin (17/4) Pemkab Tapin melalui Dinas PU dan Kecamatan Bungur melakukan penutupan jembatan Beily yang berada di atas sungai Hatalaut Desa Tebing Tinggi.

Hal tersebut dikarenakan kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan,dikarenakan pondasi jembatan sudah tidak mampu lagi menahan beban jemabatan dan seringnya jembatan tersebut dilewati oleh angkutan bermuatan material pasir.

Beberapa minggu kemudian, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pembangunan jembatan darurat dengan menggunakan dana tak terduga untuk mempermudah warga sekitar untuk melakukan aktifitas ke kota Rantau.

Namun dikarenakan hujan deras yang terjadi pada Selasa (29/5) membuat anak sungai Tapin tersebut menjadi pasang dan membuat jembatan darurat yang baru dibangun sekitar dua minggu tersebut kembali amblas.

"Warga kami sangat terbantu dengan adanya jembatan darurat tersebut, namun dengan kejadian ini warga terpaksa harus memutar jalan lagi yang tentunya lebih jauh, semoga BPBD bisa segera menanggulanginya dengan cepat lagi," harap Camat Bungur H Soegian Noor.

Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017