Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Menuntaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotabaru melalui pemberian beasiswa pendidikan adalah salah satu langkah strategis pemerintahan H Sayed Jafar - Burhanuddin dalam memimpin Kotabaru 2016-2021.

Hal itu sesuai dengan poin lima dan enam pada Misi yakni, Mewujudkan masyarakat yang relegius, sehat, cerdas, terampil. Dan mewujudkan perbaikan sistem subsidi, perlindungan sosial dan penanggulangan/pengentasan kemiskinan.

Membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah satu dari sejumlah program yang tengah dijalankan oleh pemkab Kotabaru. Di antaranya pemberian beasiswa pendidikan dasar, menengah pertama dan pendidikan tinggi.

Melalui APBD Kotabaru 2017, Pemkab Kotabaru memberikan beasiswa kepada delapan orang mahasiswa kedokteran masing-masing Rp15 juta per tahun, 130 orang mahasiswa program S1, dan 15 program diploma masing-masing Rp3 juta/tahun.

Kotabaru juga memberikan beasiswa bagi lima orang mahasiswa program pascasarjana masing-masing Rp10 juta per tahun.  

Selain pemberian beasiswa, Pemkab Kotabaru juga memprogramkan gerakan orangtua asuh dengan memberikan bantuan kepada 287 murid sekolah dasar masing-masing Rp15 ribu per tahun.

Lembaga yang dipimpin oleh Hj Fatma Idiana Sayed Jafar juga memberikan santunan kepada 200 murid sekolah lanjutan pertama sebesar Rp250 ribu per tahun masing-masing anak.

Selain pemberian beasiswa, dan progran orangtua asuh, melalui APBD 2017 Kotabaru juga mengalokasikan dana sekitar Rp20 miliar untuk memenuhi, memperbaiki dan membangun ruang kelas yang rusak untuk pendidikan dari TK, SD, dan SMP.

Perbaikan, dan pembangunan ruang belajar akan terus diprogramkan dengan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Dan diharapkan tahun-tahun mendatang tidak ada lagi gedung sekolah yang rusak dan murid tidak tertampung karena minimnya ruang kelas.

     Interkoneksi

Sesuai poin tiga Misi pemerintahan H Sayed Jafar - Hasanuddin adalah Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan sejahtera.

Listrik adalah menjadi kebutuhan yang dasar bagi masyarakat Kotabaru, oleh karenanya Kotabaru meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, terutama terkait listrik.

Mewujudkan terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat, PLN akan menginterkoneksikan jaringan listrik 150 KVA dari wilayah Kalselteng ke Pulaulaut Kotabaru 2017.

Selain masalah interkoneksi jaringan listrik Wilayah Kalselteng dengan Pulaulaut, juga merencanakan pendistribusian mesin pembangkit untuk di pulau-pulau terpencil, agar masyarakat yang baru bisa menikmati listrik enam jam atau 12 jam, dapat ditingkatkan menjadi 24 jam.

Selain PLTU Sigam yang ditargetkan beroperasi 2017, kebutuhan listrik di Kotabaru akan dipasok daya dari pembangkit listrik wilayah Kalselteng, di Asam-asam, dan beberapa daerah lain dengan cara diinterkoneksikan.

PLN tengah melakukan proses pembangunan jaringan kabel dasar laut, dan pembangunan Sambungan Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV dari Batulicin-Kotabaru serta gardu induk Kotabaru.

Dengan jaringan dasar laut Batulicin-Pulaulaut, Kotabaru, maka listrik PLTU Sigam juga akan diinterkoneksikan dengan pembangkit wilayah Kalselteng yang juga sudah interkoneksi dengan daerah lain di Kalimantan.

Apabila jaringan listrik yang diproduksi dari pembangkit listrik tenaga diesel, maupun PLTU di Pulaulaut Kotabaru terjadi masalah, tidak sampai terjadi pemadaman.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara di Sigam, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, dengan kapasitas total 18 MW.

Tahap awal Kementerian ESDM membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB) dengan kapasitas 2 X 1,5 MW.

Apabila pembangunan PLTGB tahap awal berhasil, maka akan dilanjutkan untuk pembangunan tahap kedua yakni dengan kapasitas 2 X 7,5 MW.

Dengan pembangunan tahap satu sebesar Rp3 MW ditambah dengan pembangunan tahap dua, maka total produksi listrik PLTGB yang menggunakan bahan bakar batu bara kalori rendah tersebut mencapai 18 MW.

Untuk memudahkan pembangunan, pemerintah daerah diminta menyiapkan lahan seluas 10 hektare di Desa Sigam, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru.

Lahan yang diminta tersebut sudah langsung dapat dipenuhi, karena akan menggunakan lahan yang direncanakan untuki perumahan nelayan di Desa Sigam.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017