Kotabaru, - Poin tiga dalam misi Bupati dan Wakil Bupati Kotabaru, H Sayed Jafar-Burhanuddin adalah Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan sejahtera.

Air bersih merupakan kebuthan dasar bagi masyarakat Kotabaru, khususnya diperkotaan. Hampir setiap tahun terutama pada musim kemarau masyarakat dihadapkan pada persoalan minimnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, Pemkab Kotabaru menargetkan membangun sedikitnya lima waduk di wilayah Pulaulaut Utara.

Dari lima waduk tersebut, dua di antaranya sudah selesai dibangun, dan tiga buah waduk masih dalam proses perencanaan.

Waduk Gunung Ulin dibangun sekitar 2007 degan menggunakan dana APBD sudah dioperasikan dan masih akan ditingkatkan dengan membangun pintu air. Dan Waduk Gunung Tirawan dengan kapasitas 250 ribu m3 selesai dibangun dan akan dioperasikan akhir 2017.

Waduk Gunung Perak kapasitas 250 ribu m3 kini masih dalam proses Desain Engenering Detail (DED) dan dokumen lingkungan, pembebasan lahan akan dilaksanakan 2017, dan pembangunan fisik dilaksanakan 2018.

Waduk Gunung Ulin II kapasitas sekitar 250 ribu m3, saat proses pembuatan DED, pembebasan lahan dan dokumen lingkungan dilaksanakan 2018, sedangkan pembangunan fisik 2019.

Waduk Gunung Mandin kapasitas 250 ribu m3, saat ini pembuatan DED, pembebasan lahan dan dokumen lingkungan 2018, pembangunan fisik dilaksanakan 2018.

Selain lima waduk, Kotabaru juga membangun embung guna memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat Kotabaru pada musim kemarau.

Waduk dan embung yang dibangun nanti, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di perkotaan hingga lima bulan pada musim kemarau.

Khusus untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah, pemerintah daerah melalui Dinas Cipta Karya Perumahan dan Permukiman Kotabaru memprogramkan pembangunan Instalasi Kota Kecamatan (IKK) dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas).

Kotabaru memperoleh dana sebesar Rp3,92 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas) III.

"Dana tersebut akan dipergunakan untuk Program Pamsimas 16 desa di "Bumi Saijaan"," ujar Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kotabaru H Akhmad Rivai.

Pamsimas III yang dilaksanakan periode 2016-2019, merupakan kelanjutan dari Program Pamsimas I dan II (2008-2015).

Pamsimas I, II dan III, merupakan instrumen pelaksanaan dua agenda nasional yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu 100 persen - 100 persen akses air minum dan sanitasi, dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah perdesaan yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi.

Meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target akses air minum dan sanitasi pada 2019 di sektor air minum dan sanitasi, melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.

Sebelumnya, Dinas Cipta Karya Permukiman dan Perumahan Kotabaru, menargetkan hingga 2021 semua kecamatan di kabupaten tersebut sudah mempunyai pengelolaan air bersih standar IKK.

Apabila Pemkab Kotabaru setiap tahun bisa membangun dua IKK, maka tujuh tahun lagi atau sekitar tahun 2021 semua kecamatan sudah punya IKK.

Pascapemekaran wilayah Kabupaten Kotabaru memiliki 21 kecamatan, sementara jumlah IKK yang sudah dibangun baru tujuh IKK.

Tujuh kecamatan yang sudah memiliki IKK, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kelumpang Hilir, Pamukan Utara, Pamukan Barat, Pulaulaut Barat, Sungai Durian, dan Kelumpang Hulu.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017