Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Forum Komunitas Hijau (FKH) Ijejela Bahalap Barito Kuala, Kalimantan Selatan bersama dan Mahasiswa Pencita Alam Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melakukan penghijauan dengan menanam seribu pohon di hutan mangrove Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen
"Setelah terbentuk 3 Maret 2017, FKH Ijejela Bahalap Barito Kula terus menggelar aksi. Kali ini menanam seribu pohon di hutan mangrove Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, " ujar Wakil Ketua FKH Ijejela Bahalap Barito Kuala Riza Ramadhani, di Marabahan, Rabu (24/5).
Menurut dia, penanaman itu, terdiri dari 500 pohon bakau dan 500 pohon rambai.
Pada penanaman itu, sebut dia, pihak-pihak yang terlibat meliputi, FKH Ijejela Bahalap Barito Kuala, Mapala Justitia ULM, Ikatan Alumni Fakultas Hukum ULM dan Dinas Lingkungan Hidup Batola yang jumlah sebanyak 100 orang.
Diutarakan Riza Ramadhani, aksi digagas Mapala Justitia ULM dan Alumni Fakultas Hukum ULM Banjarmasin tersebut, bertujuan untuk menghijaukan kembali lahan hutan mangrove yang kondisinya berkurang lantaran pembukaan tambak ikan.
Dia berharap, melalui penanaman 1.000 pohon tersebut dapat mencegah abrasi dan mengembalikan kawasan konservasi sekaligus berfungsi mengembalikan ekosistem udang dan ikan.
Lebih lanjut dia mengemukakan, diikutsertakannya FKH Ijejela Bahalap berpartisipasi dalam gerakan penanaman pohon di hutan mangrove karena dipandang organisasi tersebut mempunyai tujuan menghimpun potensi sumber daya manusia dalam upaya memberdayaan masyarakat.
Dengan pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan tersebut, terang dia, maka dapat mendukung upaya Pemkab Batola dalam pelestarian lingkungan , terutama penghijauan.
"Semoga kegiatan penanaman 1.000 pohon di hutan mangrove Desa Kuala Lupak bermanfaat bagi masyarakat dan daerah dalam upaya pelestarian lingkungan," demikian tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Setelah terbentuk 3 Maret 2017, FKH Ijejela Bahalap Barito Kula terus menggelar aksi. Kali ini menanam seribu pohon di hutan mangrove Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, " ujar Wakil Ketua FKH Ijejela Bahalap Barito Kuala Riza Ramadhani, di Marabahan, Rabu (24/5).
Menurut dia, penanaman itu, terdiri dari 500 pohon bakau dan 500 pohon rambai.
Pada penanaman itu, sebut dia, pihak-pihak yang terlibat meliputi, FKH Ijejela Bahalap Barito Kuala, Mapala Justitia ULM, Ikatan Alumni Fakultas Hukum ULM dan Dinas Lingkungan Hidup Batola yang jumlah sebanyak 100 orang.
Diutarakan Riza Ramadhani, aksi digagas Mapala Justitia ULM dan Alumni Fakultas Hukum ULM Banjarmasin tersebut, bertujuan untuk menghijaukan kembali lahan hutan mangrove yang kondisinya berkurang lantaran pembukaan tambak ikan.
Dia berharap, melalui penanaman 1.000 pohon tersebut dapat mencegah abrasi dan mengembalikan kawasan konservasi sekaligus berfungsi mengembalikan ekosistem udang dan ikan.
Lebih lanjut dia mengemukakan, diikutsertakannya FKH Ijejela Bahalap berpartisipasi dalam gerakan penanaman pohon di hutan mangrove karena dipandang organisasi tersebut mempunyai tujuan menghimpun potensi sumber daya manusia dalam upaya memberdayaan masyarakat.
Dengan pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan tersebut, terang dia, maka dapat mendukung upaya Pemkab Batola dalam pelestarian lingkungan , terutama penghijauan.
"Semoga kegiatan penanaman 1.000 pohon di hutan mangrove Desa Kuala Lupak bermanfaat bagi masyarakat dan daerah dalam upaya pelestarian lingkungan," demikian tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017