Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan H Suripno Sumas berpendapat, industri dan kerajinan logam di Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, atau sekitar 172 kilometer dari Banjarmasin, ibukota provinsi tersebut berprospek baik.


Sebagai contoh, selain mengolah beragam peralatan dapur/rumah tangga, Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), juga memproduksi alat-alat pertanian dan produk lain berbahan baku logam, ujarnya di Banjarmasin, Selasa.

Ia menerangkan, diantara produk industri logam Nagara tersebut yang pangsa pasarnya menusantara, alat menyadap karet (lading panorehan = bahasa daerah Banjar) yang menjadi pesanan pengusaha dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Selain itu, alat pemotong tandan buah kelapa sawit, yang pemasarannya sampai ke Sumatera Utara (Sumut), bahkan kabarnya juga hingga negeri jiran, seperti Malaysia, tuturnya anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel tersebut.

Namun yang menjadi sorotan wakil rakyat bergelar sarjana dan magister ilmu hukum tersebut, produsen dari bahan olahan logam di Nagara itu tidak bisa memiliki kebanggaan hasil produksinya, berupa hak merk.

"Pasalnya ketika kami berbincang-bincang dengan warga Nagara tersebut, pemesan produk mereka meminta tanpa merk produsen," tutur alumnus Universitas Lambang Mangkurat Banjarmasin yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa itu.

"Warga Nagara yang memasarkan produknya tersebut mengaku tidak mengetahui pasti, apakah pemesan itu memberi merk tersendiri. Karena bagi mereka yang terpenting usahanya bisa maju," kutipnya menjawab Antara Kalsel.

Oleh sebab itu, pensiunan pegawai negeri sipil tersebut meminta pemerintah daerah setempat atau instansi terkait, antara lain Dinas Perindustrian Kalsel agar lebih memperhatikan lagi para pengusaha/perajin logam Nagara.

"Perhatian tersebut, selain terus melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan kuantitas dan kualitas produk, juga membantu mengupayakan agar produk dari Nagara itu memiliki merk atau hak paten," lanjutnya.

"Dengan memiliki merk atau hak paten tersebut bukan saja menimbulkan rasa kebanggaan bagi produsen, tetapi juga bisa menambah semangat untuk terus berkarya serta berkreasi dalam memproduk bahan logam menjadi komoditas berniali ekonomi tinggi," demikian Suripno.

Nagara sebuah kawasan industri kecil di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu sejak masa Hindia Belanda, dengan produk beragam serta bermacam-macam bahan baku seperti besi, nikel, timah, kuningan dan tembaga

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017