Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Regional Banjar Bakula di Kalimantan Selatan mulai beroperasi dan memasok air baku ke Instalasi Pengolahan Air yang dikelola PDAM Intan Banjar.
Kepala Balai Pengelolaan Air Minum Banjar Bakula Sugeng Waryanto di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, pihaknya sudah mengoperasikan SPAM yang terletak di Banjarbaru sejak April 2017.
"Operasionalnya sudah mulai sejak April 2017 ditandai dengan pasokan air baku dari bendung Mandi Kapua masuk jaringan pipa ke IPA 2 Pinus milik PDAM Intan Banjar," ujarnya.
Ia mengatakan, operasional SPAM Banjar Bakula belum maksimal karena belum adanya daya listrik yang digunakan untuk menghidupkan pompa air yang memerlukan daya listrik besar.
SPAM Banjar Bakula memiliki empat pompa air, tetapi karena belum adanya listrik sehingga hanya satu pompa yang dioperasikan menggunakan generator set (genset).
"Kami masih menunggu daya listrik yang dibeli dari PLN. Dayanya cukup besar mencapai 1,3 Mega Watt untuk mendukung operasional jika empat pompa dihidupkan," ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya tidak bisa maksimal mengoperasikan pompa air karena pasokan air baku ke IPA 2 Pinus masih relatif kecil sehingga air baku yang disalurkan juga sesuai kebutuhan.
"Kami hanya menyalurkan air baku sesuai kebutuhan IPA 2 Pinus. Maksimal air baku yang dipasok 250 liter per detik dari total 1.500 liter per detik sesuai kapasitas SPAM," katanya.
Dikatakan, kapasitas air baku yang besar dan siap dipasok ke IPA 2 Pinus harus diimbangi PDAM Intan Banjar dengan menambah pelanggan sehingga air baku dari SPAM terdistribusikan.
"Operasional SPAM yang bertahap mampu memasok air baku sebesar 1.500 liter per detik harus diimbangi jumlah pelanggan yang meningkat sehingga air baku bisa terdistribusikan," ujar dia.
SPAM Banjar Bakula disiapkan untuk melayani air baku bagi lima kabupaten dan kota yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin, Tanah Laut dan Batola.
"Saat ini baru SPAM wilayah 1 yang beroperasi yakni Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, tiga kabupaten dan kota lainnya menyusul jika kelistrikan sudah terpasang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Balai Pengelolaan Air Minum Banjar Bakula Sugeng Waryanto di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, pihaknya sudah mengoperasikan SPAM yang terletak di Banjarbaru sejak April 2017.
"Operasionalnya sudah mulai sejak April 2017 ditandai dengan pasokan air baku dari bendung Mandi Kapua masuk jaringan pipa ke IPA 2 Pinus milik PDAM Intan Banjar," ujarnya.
Ia mengatakan, operasional SPAM Banjar Bakula belum maksimal karena belum adanya daya listrik yang digunakan untuk menghidupkan pompa air yang memerlukan daya listrik besar.
SPAM Banjar Bakula memiliki empat pompa air, tetapi karena belum adanya listrik sehingga hanya satu pompa yang dioperasikan menggunakan generator set (genset).
"Kami masih menunggu daya listrik yang dibeli dari PLN. Dayanya cukup besar mencapai 1,3 Mega Watt untuk mendukung operasional jika empat pompa dihidupkan," ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya tidak bisa maksimal mengoperasikan pompa air karena pasokan air baku ke IPA 2 Pinus masih relatif kecil sehingga air baku yang disalurkan juga sesuai kebutuhan.
"Kami hanya menyalurkan air baku sesuai kebutuhan IPA 2 Pinus. Maksimal air baku yang dipasok 250 liter per detik dari total 1.500 liter per detik sesuai kapasitas SPAM," katanya.
Dikatakan, kapasitas air baku yang besar dan siap dipasok ke IPA 2 Pinus harus diimbangi PDAM Intan Banjar dengan menambah pelanggan sehingga air baku dari SPAM terdistribusikan.
"Operasional SPAM yang bertahap mampu memasok air baku sebesar 1.500 liter per detik harus diimbangi jumlah pelanggan yang meningkat sehingga air baku bisa terdistribusikan," ujar dia.
SPAM Banjar Bakula disiapkan untuk melayani air baku bagi lima kabupaten dan kota yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin, Tanah Laut dan Batola.
"Saat ini baru SPAM wilayah 1 yang beroperasi yakni Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, tiga kabupaten dan kota lainnya menyusul jika kelistrikan sudah terpasang," katanya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017