Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kapolda Kalsel Brigjen Rachmat Mulyana Sik di Banjarmasin, mengatakan agar jajaran memonitor harga pangan setiap hari untuk menjaga stabilitas harga pangan jelang datangnya Bulan Suci Ramadhan.

"Jangan sampai ada kenaikan melebihi kewajaran yang mengakibatkan masyarakat sebagai konsumen merugi untuk mencukupi kebutuhan pokoknya ketika Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri," katanya, Rabu.

Seperti diketahui, Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Rachmat Mulyana telah mengeluarkan maklumat yang berisi larangan penimbunan barang kebutuhan pokok dan memperdagangkan barang yang tidak memenuhi standar.

Maklumat Kapolda itu dalam rangka antisipasi terjadinya kelangkaan barang kebutuhan pokok dan gejolak harga menjelang Bulan Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri tahun 2017 di Kalsel.

Untuk pengawasan, dibentuk Satgas Pangan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel. Tugasnya, mengecek harga komuditas bahan pokok di pasar-pasar serta terus berkoordinasi dengan Bulog serta Disperindag.

"Pokoknya kita sikat habis para tengkulak, spekulan dan oknum agen atau distributor lainnya yang coba memanfaatkan situasi jelang dan selama Ramadhan serta Idul Fitri," tegas perwira tinggi berpangkat bintang satu itu.

Kapolda terus mengatakan, tak hanya soal pangan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel di bawah komando Direktur Kriminal Khusus Kombes Pol Rizal Irawan juga membentuk Satgas BBM (Bahan Bakar Minyak).

"Petugas khawatir, banyak permainan jual beli BBM secara ilegal di pasar gelap seiring meningkatkan permintaan selama puasa," tutur Kapolda.

Dia juga mengatakan, pengawasan distribusi gas elpiji juga menjadi perhatian pihaknya, agen-agen elpiji nakal harus ditindak. Jangan seenaknya menaikan harga atau bahkan bertindak lebih jauh misalnya mengoplos dari tabung subsidi ke tabung non subsidi.

Terkait gejolak kenaikan harga pangan di daerah Kabupaten Barito Kuala, Kalsel, yang sempat diungkapkan Kapolda sedang diselidiki, hasilnya tidak ditemukan adanya permainan. Kenaikan harga ternyata masih bersifat wajar alias tidak ada faktor kesengajaan dari satu oknum. 

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017