Jakakarta (Antaranews Kalsel) - Industri kehutanan wajib mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnisnya. Masalah tersebut harus menjadi prioritas karena keberadaan korporasi kehutanan disatu daerah harus membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar serta tidak menimbulkan persoalan lingkungan.

Hal itu disampaikan Irjen Kementerian Lingkungan Hidup  Imam Hendargo saat memberikan sambutan acara pemberian penghargaan Indonesia Green Awards 2017 di Jakarta, Rabu (3/5).

Menurut Imam Hendargo, pemberian penghargaan untuk tanggung  jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) penting untuk mengingatkan kembali komitmen korporasi  terhadap masyarakat dan lingkungan.

"Berbagai penghargaan, termasuk seperti penghargaaan yang diterima saat ini menjadi ajang pembuktian bahwa korporasi kehutanan  tidak melupakan tanggung jawabnya untuk pro aktif membantu masyarakat di sekitar konsesi dan bertanggung jawab untuk memperbaiki lingkungan." kata Imam Hendargo.

PT Astra agro lestari Tbk. meraih predikat sebagai the best Indonesia green awards 2017 dalam ajang pemberian penghargaan bidang lingkungan tersebut.

Head Health and Environment division Astra Agro,  Slamet Riady menyatakan tata usaha yang sustainable bukan sekedar kewajiban, namun harus menjadi kesadaran karena sebuah perusahaan tidak bisa berkembang tanpa dukungan lingkungan yang baik dan masyarakat sekitar yang sejahtera.

"Astra memiliki komitmen penuh terhadap keberlangsungan dalam menjalankan usaha kami, segala upaya kami lakukan agar keberadaan perusahaan kami memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat." kata Slamet.

Dalam presentasinya, Slamet memaparkan program kepedulian lingkungan yang telah dijalankan astra agro yakni konservasi keanekaragaman hayati salah satunya seluas 539 Ha di Kalimantan tengah, restorasi dan rehabilitasi yang salah satunya dijalankan di Kalimantan selatan seluas 600 Ha, penyelamatan sumber daya, pencegahan polusi melalui pengendalian hama terpadu serta bank sampah yang diaplikasikan di perkebunan Astra Agro.

Chairman the La Tofi school of CSR yang juga sekaligus sekretaris tim penilai La Tofi menyatakan Mayoritas perusahaan yang menyatakan dirinya berkomitmen pada keberlanjutan memang lebih banyak berupaya untuk mengurangi dampak negatifnya saja. 

Sementara yang benar-benar dibutuhkan adalah pada saat yang sama perusahaan menurunkan dampak negatifnya sebanyak mungkin dan meningkatkan dampak positifnya.

"Kami menyayangkan, banyak perusahaan yang selama tahun 2016 program-program CSRnya menurun atau tidak bijak dalam membangun image melalui kegiatan-kegiatan CSRnya tersebut dalam bentuk pemberitaan," kata La Tofi./f

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017