Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan meningkatkan standarisasi pelayanan kebidanan dalam upaya menekan risiko Angka Kematian Ibu dan Anak (AKI).

Kepala Dinas Kesehatan Balangan Humam Arifin di Paringin, Jumat mengatakan, standarisasi pelayanan perlu ditingkatkan karena bidan merupakan ujung tombak penanganan masalah ibu dan anak.

"Standar pelayanan yang tepat oleh bidan akan membuat mereka dapat bekerja secara baik dan benar serta profesional sehingga dapat menghindari terjadinya risiko AKI," ujarnya.

Untuk itu, telah dilakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pembekalan kepada para bidan tentang langkah peningkatan standarisasi pelayanan.

Berdasarkan data dinas kesehatan setempat, sejak 2008 hingga 2009 terjadi peningkatan risiko AKI,  2008 AKI tercatat dua orang dan meningkat pada 2009 menjadi lima orang.

"Kita tidak ingin setiap tahunnya terjadi peningkatan bahkan terus diupayakan agar tidak ada lagi terjadi risiko AKI di Balangan," katanya.

Sejak Januari 2011 beberapa kali pelatihan dan pembekalan terhadap para bidan agar dapat meningkatkan standar pelayanan mereka.

Hingga saat ini, jumlah bidan di Balangan 294 orang, terdiri dari 85 bidan desa, 10 orang bidan koordinator Puskesmas, enam orang bidan di Dinas Kesehatan, dan 193 bidan lainnya tersebar di seluruh kabupaten.

"Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidan Kesehatan di Kabupaten/Kota, 2011 ini kita menetapkan beberapa jenis pelayanan beserta indikator kinerja dan targetnya," tambahnya.

2011 ini ditargetkan cakupan kunjungan ibu hamil bisa mencapai 95 persen dan cakupan pertolongan persalinan yang ditangani oleh bidan dan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan mencapai 90 persen.

Kemudian cakupan Neonatus bisa mencapai 90 persen, cakupan pelayanan rujukan bagi ibu hamil hingga 100 persen, cakupan kunjungan bayi mencapai 90 persen dan cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBRL) dapat tertangani hingga 100 persen.(Nadi/A)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011