Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan diharapkan lebih meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto dari sektor industri pengolahan, kata Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel Suripno Sumas.

"Pasalnya pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan dari sektor industri pengolahan Tahun 2016 masih rendah," katanya di Banjarmasin, Rabu.

Sebagaimana Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Kalsel Tahun Anggaran 2016, bahwa total kontribusi sektor industri pengolahan pada PDRB tahun tersebut hanya 13,98 persen.

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB 2016 di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut, mengalami peningkatan sebesar 0,5 persen bila dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2015.

"Namun kita berharap kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kalsel pada tahun mendatang lebih meningkat lagi, tidak cuma 0,5 persen," ujar alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu.

Berdasaran pembahasan Pansus II LKPj 2016 itu, katanya, usaha pemerintah untuk mendorong sektor hilir dalam pencapaian target daerah belum optimal dengan beberapa indikator, antara lain masih minim jumlah industri olahan yang terdapat di Kalsel.

Selain itu, kata Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Kalsel itu, masih minim kegiatan promosi, baik di dalam maupun luar negeri terhadap komoditas unggulang yang ada.

Hal itu menyebabkan neraca perdagangan pada sisi ekspor yang tergantung sektor pertambangan, padahal belakangan ini mengalami penurunan produksi.

Oleh karena itu, DPRD Kalsel merekomendasikan pemprov setempat supaya meningkatkan volume kegiatan promosi terhadap produk-produk unggulan lokal sehingga mampu membuka peluang pasar lebih luas lagi.

"Dengan terbukanua peluang pasar yang lebih luas tersebut, tentunya kita harapkan akan lebih mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan dan pada gilirannya dapat meningkatkan kontribusi terhadap PDRB Kalsel masa mendatang," demikian Suripno.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017