Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Pembangunan fisik dalam rangka pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dilaksanakan mulai 20 April 2017 setelah sehari sebelumnya dilakukan eksekusi sisa lahan yang belum dibebaskan.


Pelaksana Tugas General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Syamsudin Noor Ruly Artha di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, eksekusi sisa lahan belum dibebaskan dilaksanakan Rabu (19/4).

"Pengadilan Negeri Banjarbaru sudah menetapkan pelaksanaan eksekusi Rabu 19 April 2017. Setelah itu, pekerjaan fisik dalam rangka pengembangan bandara dimulai oleh kontraktor pelaksana," ujarnya.

Menurut dia, luas sisa lahan yang belum dibebaskan sebanyak 8,85 hektare atau tersisa 8,7 persen dari luas seluruh lahan dibebaskan untuk pengembangan bandara, yakni 101,1 hektare.

"Sisa lahan belum dibebaskan seluas 8,85 hektare terdiri dari 43 bidang berupa 15 bangunan dan 28 lahan kosong. Seluruhnya akan dikosongkan pada saat pelaksanaan eksekusi 19 April itu," ungkapnya.

Ia mengatakan, setelah proses eksekusi pekerjaan akan langsung dilakukan PT Nusa Kontraktor Enginering Tbk sebagai pelaksana pembangunan paket II, yakni pekerjaan apron dan fasilitas pendukung lainnya.

Kontraktor akan menutup seluruh area yang dikerjakan kemudian menggusur bangunan maupun pepohonan untuk pembersihan kawasan sehingga bisa melaksanakan pekerjaan.

"Seluruh kawasan yang masuk dalam area pengembangan bandara akan ditutup sehingga pelaksanaan kegiatan fisik bisa dilakukan sesuai tahapan dan perencanaan yang ditetapkan," katanya.

Pimpinan proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Taochid Purnomo Hadi menambahkan, pekerjaan apron paket II ditargetkan 18 bulan kalender sehingga Oktober 2018 sudah selesai.

"Pelaksanaan pekerjaan paket II selama 18 bulan dan kami optimistis apron selesai Oktober sehingga Desember atau paling lambat Januari 2019 seluruh fasilitas apron bisa beroperasi," ujarnya.

Pengerjaan paket I berupa pembangunan terminal dijadwalkan bulan Mei 2017 dan diperkirakan bulan Agustus atau September sudah diketahui pemenang sehingga bisa bekerja 18 bulan ke depan.

"Pembangunan terminal yang merupakan paket I senilai Rp1,5 triliun juga selama 18 bulan kalender dan ditargetkan bulan April 2019 Bandara Syamsudin Noor sudah punya terminal baru," katanya. 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017