Magelang, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menginginkan Meteseh, tempat temuan Prasasti Mantyasih yang menjadi dasar penentuan cikal bakal daerah itu, berkembang sebagai objek wisata pada masa mendatang.

"Saya ingin di sini (Kampung Meteseh, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, red.) menjadi destinasi wisata, sebagaimana Gunung Tidar yang saat ini makin ramai dikunjungi wisatawan," katanya di Magelang, Senin (10/4) malam.

Ia mengatakan hal itu saat bersama masyarakat dan para pejabat setempat lainnya menyaksikan tradisi pementasan wayang kulit semalam suntuk terkait dengan Hari Ulang Tahun Ke-1111 Kota Magelang yang jatuh setiap 11 April.

Upaya untuk mengembangkan lokasi itu sebagai objek wisata yang menarik, katanya, antara lain telah dilakukan pemerintah kota setempat melalui pembenahan berbagai sarana dan prasarana, seperti taman, pendopo, dan panggung pertunjukkan.

"Meteseh akan kita sempurnakan, partisipasi masyarakat sangat baik untuk mendukung pengembangan objek wisata di sini," katanya.

Ia mengemukakan pentingnya berbagai potensi masyarakat untuk terus digali dan dikembangkan guna mendukung Meteseh sebagai objek wisata.

Pada masa mendatang, katanya, pementasan wayang kulit di tempat itu harus terus dilestarikan untuk memperkuat keberadaan tempat itu sebagai cikal bakal Magelang.

"Tadinya tempat ini biasa-biasa saja, tetapi pemerintah telah melakukan pembenahan, lantainya sudah batu candi, tempat dan lingkungannya sudah semakin bagus," ujarnya.

Pementasan wayang kulit pada Senin (10/4) malam hingga Selasa dini hari dengan dalang Ki Henokh Aldebaran Ngili (Sanggar Swara Katresnan Magelang) dan bintang tamu Tumiji serta Suwiyah. Lakon yang diusung dalam pementasan itu adalah "Mbangun Taman Sriwedari".

Pada kesempatan itu, Wali Kota Sigit menyerahkan wayang kulit dengan tokoh Bambang Sumantri kepada dalang Ki Henokh. Sebelum pementasan wayang kulit, para siswa SD Negeri 6 Kota Magelang menyuguhkan seni karawitan dengan sejumlah lagu-lagu berbahasa Jawa diiringi gamelan./f

Pewarta: M. Hari Atmoko

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017