Perkebunan kelapa sawit masih memiliki prospek cukup cerah di Bumi Antasari Provinsi Kalimantan Selatan.
       
Perkembangan yang sangat pesat di Indonesia pada sektor agribisnis kelapa sawit sejak menjelang akhir tahun 1970 menjadi bukti pesatnya perkembangan agribisnis kelapa sawit, ungkap Direktur PT Hasnur Citra Terpadu (HCT) Jayanti Sari di Tapin, Rabu.
       
Oleh sebab itu diperkirakan pada tahun 2025 perkebunan kelapa sawit di Indonesia akan berkembang dengan pesat, tambah pimpinan salah satu perusahaan sawit di Provinsi Kalsel itu.
       
"Secara umum dapat diindikasikan bahwa pengembangan agribisnis kelapa sawit masih mempunyai prospek ditinjau dari prospek harga ekspor dan pengembangan produk," katanya.
       
Namun secara internal pengembangan agribisnis kelapa sawit didukung potensi kesesuaian dan ketersediaan lahan, sehingga produktivitas masih dapat meningkat dan semakin berkembangnya industri hilir.
       
Dengan prospek dan potensi tersebut maka arah pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah pemberdayaan di hulu dan penguatan hilir.
       
Hasnur Group kembali memperluas usahanya dalam bidang kelapa sawit, melalui PT HCT dan kali ini Hasnur Group meresmikan penanaman perdana kebun plasma kelapa sawit bertempat di Sungai Puting Kabupaten Tapin Provinsi Kalsel.
       
Pembangunan kebun plasma kepala sawit PT HCT tahap satu yaitu seluas 500 hektare yang terletak di kawasan Kecamatan Tapin Tengah meliputi lima desa dari rencana 2.000 hektare.
       
Rencana keseluruhan kebun plasma PT HCT kedepannya akan berkembang seluas 5.000 hektare meliputi empat kecamatan yang terdiri dari 13 desa di Kabupaten Tapin Kalsel.
       
Pengembangan agribisnis kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang diperlukan Hasnur Group sebagai kegiatan pembangunan sektor perkebunan dalam rangka revitasisasi sektor pertanian di Indonesia.
       
Sejalan dengan tujuan pembangan pertanian, tujuan utama pengembangan agribisnis kelapa sawit PT HCT adalah menumbuh kembangkan usaha kelapa sawit dipedesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi pedesaan.
       
Kemudian menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan industri pengolahan Crud Palm Oil, demikian Jayanti.

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010