Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tapin bekerjasama dengan Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan forum advokasi lintas sektor dalam mewujudkan keamanan pangan di Tapin di Aula Kabinet 1 Kantor Bupati Tapin.

Kepala BPOM Provinsi Kalsel Mahdalena mengatakan, dilaksanakannya forum advokasi lintas sektor ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat akan pentingnya keamanan pangan yang memadai demi meningkatkan ketahanan pangan dan gizi dan untuk menghindari beredarnya bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam makanan.

"Kita disini memiliki tiga program dalam pengawasan pangan disekitar kita," ujar Kepala BBPOM. Selasa (4/4).

Tiga program tersebut yakni, program pengawasan jajanan anak sekolah yang menyasar jajanan yang dijual di sekitar lingkungan sekolah terutama Sekolah Dasar (SD).

Hal tersebut dikarnakan anak sekolah SD masih belum begitu mengerti akan bahaya bahan-bahan berbahaya seperti borak, pewarna, dan formalin yang masih sering disalah gunakan.

Selanjutnya, program pasar aman dari bahan berbahaya yang akan menyasar kepada para pedagang-pedagang di pasar tersebut dan akan melakukan bimbingan teknis (Bimtek) kepada petugas dan pengelola pasar agar mampu melakukan uji simple terhadap makanan yang dijual oleh pedagang secara mandiri.

Sementara untuk program keamanan pangan desa, BPOM akan melakukan pengkaderan yang diharapkan dapat membimbing dan mengedukasi masyarakat desa, termasuk usaha pangan yang ada di desa seperti Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), termasuk pasar desa, dan pedagang makanan yang ada di desa tersebut.

"Kami berharap dukungan seluruh instansi yang berkaitan dengan pengawasan pangan dalam menjalankan program-program tersebut agar semua bisa berjalan dengan baik dan maksimal," harap Mahdalena.

Sementara itu, dalam sambutannya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Pemkab Tapin M Yunus yang mewakili Bupati Tapin mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan forum advokasi lintas sektor ini karena Tapin terpilih satu-satunya kabupaten yang dipilih oleh BBPOM Kalsel dalam pelaksanaan ini di tahun 2017.

"Kita akan langsung melakukan aktion dalam melakukan pengawasan pangan di Tapin ini," ujarnya.

Yunus pun berharap peserta yang hadir dapat mencermati dan memahami apa yang disampaikan oleh narasumber agar lebih mengenal bahan-bahan berbahaya yang tidak seharusnya dicampur dengan makanan yang pastinya bisa berakibat bagi kesehatan.

Kegiatan yang diikuti oleh instansi-instansi yang yang berkaitan dengan kesehatan pangan seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, Perwakilan 3 Kecamatan yakni Binuang, Bungur, dan Tapin Utara, selain itu juga diikuti oleh pengelola IRTP.

Semantara itu, Budi Hanafi pengelola IRTP kuliner di Tapin mengatakan pentingnya kegiatan seperti ini bagi ia dan teman IRTP lainnya agar bisa lebih mengetahui tentang bahan-bahan berbahaya bagi makanan, dan dengan adanya kegiatan ini agar masyarakat lebih yakin kemanan produk-produk olahan kami.

"Tentu kegiatan ini sangat menguntungkan bagi kami, agar masyarakat lebih yakin dan tidak takut mengkonsumsi olahan kami yang pastinya aman dari bahan berbahaya," terang Budi.

 






Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017