Langkah ini diwujudkan dengan perpanjangan tujuh kontrak kerja sama dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pemanfaatan kelebihan tenaga listrik (Excess Power) berbasis EBT.
Baca juga: PLN bantu wanita tani melalui TJSL Srikandi di Desa Biih
Executive Vice President Pengendalian Pembangkit dan IPP PT PLN (Persero) Emir Muhaimin saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Minggu, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.
“Kami turut bangga dengan pertumbuhan pembangkit berbasis energi terbarukan seperti biogas dan biomassa. Pemanfaatan bahan baku dari limbah ini tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian lingkungan yang lebih baik,” ucapnya.
Emir juga menambahkan langkah ini menjadi bukti nyata sinergi antara PLN dan mitra untuk mendukung target NZE 2060.
“Kerja sama ini adalah wujud nyata komitmen bersama dalam mengoptimalkan excess power yang berbasis EBT. Kami percaya bahwa kolaborasi semacam ini akan menjadi kunci dalam mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau,” tuturnya.
Diketahui, perusahaan yang melakukan penandatangan dengan PLN UID Kalselteng tersebut diantaranya, PLTBg Maju Aneka Sawit, PLTBg Sukajadi Sawit Mekar, PLTBg Unggul Lestari di Kotawaringin Timur, PLTBg Sawit Graha Manunggal di Barito Timur, PLTBg Tapian Nadenggan di Seruyan, serta PLTBm Korintiga Hutani di Kotawaringin Barat.
Baca juga: Pemasang Baliho tersetrum listrik di Desa Banua Padang
Baca juga: PLN diskon 50 persen tambah daya saat tahun baru
Total kapasitas daya yang dihasilkan mencapai 22,1 Megawatt (MW), dengan total pemanfaatan excess power sebesar 10,6 MW yang berasal dari bahan bakar biogas dan biomassa.
Selain itu, dalam rangka memperluas jangkauan kerja sama, PLN juga menandatangani MoU dengan PT Multipersada Gatramegah untuk pemanfaatan excess power PLTBg sebesar 1,6 MW.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki turut menyampaikan pandangannya dimana kerja sama ini merupakan wujud kolaborasi bersama dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada energi.
Baca juga: PLN pasok listrik tanpa kedip pada Haul ke-20 Guru Sekumpul
Kalimantan, selain dikenal dengan sumber daya batu bara, memiliki potensi sumber daya terbarukan yang besar, seperti biogas dari limbah olahan pabrik kelapa sawit serta biomassa dari limbah pengolahan kayu yang dimanfaatkan untuk pembangkit,” jelasnya.
Ahmad Syauki juga menambahkan langkah ini sejalan dengan Perpres Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
“Saat ini, kapasitas pembangkit EBT di Kalselteng baru mencapai 42,6 MW atau sekitar 3,8 persen dari total daya mampu pasok sebesar 1.103 MW. Namun, potensi pengembangan kapasitas ini sangat besar, seperti PLTA Busang, PLTA Kusan di Tanah Bumbu, rencana PLTS Terapung di Riam Kanan, hingga program co-firing di PLTU Pulang Pisau dan Asam-Asam,” paparnya.
Baca juga: PLN Indonesia Power UBP Asam Asam bangun PLTS Apung 15.000 Watt
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025