Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEII) Kalimantan Selatan menggelar Seminar Nasional Mengangkat Thema Konversi Bank Daerah Menjadi Bank Umum Syariah, di Mahligai pancasila Banjarmasin, Sabtu (1/4).
"Tujuan utama digelarnya seminar ini dalam upaya mengumpulkan gagasan dan fikiran awal sebagai pertimbangan pemerintah daerah sebagai pemegang saham Bank Kalsel agar berpotensi menjadi Bank Syariah," ujar Ketua Panitia Pelaksana Seminar Muhaimin, di Banjarmasin,
Menurut dia, berkaca dari daerah lain dalam hal ini Provinsi Daerah Istimewa Aceh sejak berkonversi pada tahun 2016 telah menyumbang layanan pasar secara nasional sebesar 4,81 persen meningkat menjadi 5,13 persen.
"Peningkatan itu ternyata cukup menggembirakan bagi Bank Syariah di Indonesia," ucap Ketua IAEII Kalsel.
Selanjutnya, sebut dia, Bank Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018 akan melakukan konversi dan ini akan mendongkrak layanan pasar diatas 5 persen.
Konsep Bank Syariah, jelas dosen IAIN Antasari itu, merupakan konsep Islam yang diharapkan dapat bersaing dengan bank konvesional yang ada di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Tujuan utama digelarnya seminar ini dalam upaya mengumpulkan gagasan dan fikiran awal sebagai pertimbangan pemerintah daerah sebagai pemegang saham Bank Kalsel agar berpotensi menjadi Bank Syariah," ujar Ketua Panitia Pelaksana Seminar Muhaimin, di Banjarmasin,
Menurut dia, berkaca dari daerah lain dalam hal ini Provinsi Daerah Istimewa Aceh sejak berkonversi pada tahun 2016 telah menyumbang layanan pasar secara nasional sebesar 4,81 persen meningkat menjadi 5,13 persen.
"Peningkatan itu ternyata cukup menggembirakan bagi Bank Syariah di Indonesia," ucap Ketua IAEII Kalsel.
Selanjutnya, sebut dia, Bank Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018 akan melakukan konversi dan ini akan mendongkrak layanan pasar diatas 5 persen.
Konsep Bank Syariah, jelas dosen IAIN Antasari itu, merupakan konsep Islam yang diharapkan dapat bersaing dengan bank konvesional yang ada di Indonesia.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017