Siswa Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja, melakukan penelitian terhadap kemungkinan belimbing wuluh sebagai penghasil energi listrik alternatif.
       
Menurut Guru Pembimbing Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) MAN 2 Barabai, Zulfah Magdalena di Barabai, ibu kota HST, Rabu, tujuan penelitian itu adalah untuk mencari tenaga listrik alternatif yang ramah lingkungan.
       
"Sebagian besar energi listrik saat ini dipenuhi dari sumber yang menghasilkan polusi seperti batu bara dan diesel dengan menggunakan bahan bakar solar," ujarnya.
       
Kedua sumber energi itu tidak akan dapat bertahan selamanya dan diperkirakan akan segera habis bila terus dilakukan ekploitasi.
       
Saat ini memang telah ada alternatif penghasil energi listrik dengan menggunakan tenaga atom namun memerlukan investasi biaya besar dan rentan terjadi kebocoran yang dapat menyebabkan bencana bagi manusia.
       
"Penghasil energi listrik yang ideal memiliki tiga syarat, yaitu tidak menimbulkan polusi, sumber energi tersedia dalam jumlah yang banyak dan dapat dibangun dengan teknologi sederhana," katanya.
       
Dari hasil penelitian yang dilakukan, jus belimbing wuluh mengandung energi sebesar 0,7 volt yang artinya telah mengandung ion-ion sebagai penghantar listrik.
       
Pembuatan belimbing wuluh sebagai bahan energi listrik alternatif diakui sangat mudah, yaitu dengan memcampurkan jus belimbing dan tanah dengan jenis serta jumlah yang tepat.
       
"Energi listrik yang dihasilkan dari campuran belimbing wuluh dan tanah dengan jenis serta ukuran yang tepat, memiliki rumus kimia yang sama dengan proses pembuatan rangkaian osilator pada percobaan James Hooke," tambahnya.
       
Penelitian terhadap kemungkinan pengembangan belimbing wuluh sebagai penghasil energi listrik alternatif dilakukan sebagai penerapan teknologi tepat guna.
       
Dimana dalam penerapannya disesuaikan dengan aspek lingkungan seperti kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan kepatutan masyarakat setempat.
       
Melalui penerapan teknologi tepat guna pada penelitian tersebut, diharapkan belimbing wuluh dapat menjadi sumber energi listrik alternatif yang mudah dan memiliki tingkat polusi minimal.
       
Dengan adanya penelitian itu, diharapkan dapat menjawab dan menjadi pilihan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terhadap kemungkinan terjadinya krisis energi di masa yang akan datang, demikian Zulfah Magdalena.

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010