Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Wakil Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan H Sukamta bersama Camat Takisung Adi Wibowo melakukan peninjauan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), di SMKN 1 Takisung, Selasa (21/3).
"“Saya minta siswa mengerjakan soal ujian dengan tenang dan jangan terburu - buru sebab waktunya masih panjang," ujar Wakil Bupati Tanah Laut H Sukamtam.
Dalam kesempatan itu, wakil bupati juga menanyakan kepada kepala sekolah tentang kemungkinan adanya kesalahan soal ujian.
"Saya tanyakan kepala sekolah adakah kesalahan soal ujian, ternyata dijawab kepala sekolah tidak ada yang salah," ungkapnya.
Dalam kunjungan itu, Sukamta mengaku prihatin nasib para guru honor tingkat SLTA sederajat belum mendapatkan gaji sampai saat ini.
"Saya berharap Pemerintah Provinsi Kalsel bisa memperhatikan nasib para guru honor yang belum mendapatkan gaji sampai saat ini," tegasnya.
Terpisah, Indriani Safitri siswa SMKN 1 Takisung mengatakan, walaupun soal ujiannya sulit tetap bisa dijawab karena sudah belajar.
"Dalam menghadapi ujian ada satu kendala kami hadapi yakni, masalah belum tersedianya buku pelajaran yang diujikan, sehingga persiapan menghadapi ujian hanya 50 persen saja," demikian ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"“Saya minta siswa mengerjakan soal ujian dengan tenang dan jangan terburu - buru sebab waktunya masih panjang," ujar Wakil Bupati Tanah Laut H Sukamtam.
Dalam kesempatan itu, wakil bupati juga menanyakan kepada kepala sekolah tentang kemungkinan adanya kesalahan soal ujian.
"Saya tanyakan kepala sekolah adakah kesalahan soal ujian, ternyata dijawab kepala sekolah tidak ada yang salah," ungkapnya.
Dalam kunjungan itu, Sukamta mengaku prihatin nasib para guru honor tingkat SLTA sederajat belum mendapatkan gaji sampai saat ini.
"Saya berharap Pemerintah Provinsi Kalsel bisa memperhatikan nasib para guru honor yang belum mendapatkan gaji sampai saat ini," tegasnya.
Terpisah, Indriani Safitri siswa SMKN 1 Takisung mengatakan, walaupun soal ujiannya sulit tetap bisa dijawab karena sudah belajar.
"Dalam menghadapi ujian ada satu kendala kami hadapi yakni, masalah belum tersedianya buku pelajaran yang diujikan, sehingga persiapan menghadapi ujian hanya 50 persen saja," demikian ungkapnya.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017