Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menerima Silaturahmi Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin di Ruang Kerja Walikota, Senin 13 Maret 2017.
Kedatangan rombongan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin ini dalam rangka menginformasikan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin menerima Penghargaan sebagai Bank Sampah Terbaik pada Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2017, dan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin akan mengikuti Rakornas Bank Sampah dan Pengelolaan Sampah di Palembang pada bulan Maret 2017.
Ada enam daerah di Indonesia yang menerima penghargaan Bank Sampah Terbaik yaitu Banjarmasin-Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin, Jakarta-Bank Sampah Malakasari, Surabaya-Bank Sampah Bina Mandiri, Makasar, Malang dan Yogyakarta.
Rombongan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin dipimpin oleh Faturahman, juga didampingi Perwakilan Bank Sampah Kelurahan Kota Banjarmasin menyampaikan bahwa dengan adanya penghargaan Bank Sampah Terbaik ini akan mengundang orang untuk datang melihat bagaimana proses pengelolaan sampah.
Saat ini Banjarmasin memiliki 175 bank sampah, dari 4000 bank sampah yang terdata di seluruh Indonesia. Untuk bank sampah Kota Banjarmasin merupakan bank sampah aktif se Kalimantan Selatan.
Ke depannya kota Banjarmasin bisa memiliki pusat daur ulang sampah seperti di Surabaya yang mampu mendaur ulang sampah sebanyak 20 ton per hari dan Lamongan yang mendaur ulang sampah sebanyak 10 ton per hari.
Terkait keberangkatan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin ke Palembang untuk menghadiri Rakornas Bank Sampah dan Pengelolaan Sampah sekaligus peluncuran Asosiasi Bank Sampah sebagai bentuk pengembangan bank sampah. Dan Banjarmasin bertekat menjadi tuan rumah Rakornas Bank Sampah dan Pengelolaan Sampah Tahun 2018.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin. Saat ini pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin sudah bagus, yang perlu ditingkatkan adalah mengedukasi masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Sistem atau siklusnya harus ada yang memanajemen.
"Saya optimis dengan adanya gerakan babarasih kota di Kelurahan dan Kecamatan agar menggerakkan masyarakat, menumbuhkan kembali gotong royong dan kerjabakti", ujar Ibnu Sina. (Humpro-Bjm)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kedatangan rombongan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin ini dalam rangka menginformasikan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin menerima Penghargaan sebagai Bank Sampah Terbaik pada Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2017, dan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin akan mengikuti Rakornas Bank Sampah dan Pengelolaan Sampah di Palembang pada bulan Maret 2017.
Ada enam daerah di Indonesia yang menerima penghargaan Bank Sampah Terbaik yaitu Banjarmasin-Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin, Jakarta-Bank Sampah Malakasari, Surabaya-Bank Sampah Bina Mandiri, Makasar, Malang dan Yogyakarta.
Rombongan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin dipimpin oleh Faturahman, juga didampingi Perwakilan Bank Sampah Kelurahan Kota Banjarmasin menyampaikan bahwa dengan adanya penghargaan Bank Sampah Terbaik ini akan mengundang orang untuk datang melihat bagaimana proses pengelolaan sampah.
Saat ini Banjarmasin memiliki 175 bank sampah, dari 4000 bank sampah yang terdata di seluruh Indonesia. Untuk bank sampah Kota Banjarmasin merupakan bank sampah aktif se Kalimantan Selatan.
Ke depannya kota Banjarmasin bisa memiliki pusat daur ulang sampah seperti di Surabaya yang mampu mendaur ulang sampah sebanyak 20 ton per hari dan Lamongan yang mendaur ulang sampah sebanyak 10 ton per hari.
Terkait keberangkatan Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin ke Palembang untuk menghadiri Rakornas Bank Sampah dan Pengelolaan Sampah sekaligus peluncuran Asosiasi Bank Sampah sebagai bentuk pengembangan bank sampah. Dan Banjarmasin bertekat menjadi tuan rumah Rakornas Bank Sampah dan Pengelolaan Sampah Tahun 2018.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin. Saat ini pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin sudah bagus, yang perlu ditingkatkan adalah mengedukasi masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Sistem atau siklusnya harus ada yang memanajemen.
"Saya optimis dengan adanya gerakan babarasih kota di Kelurahan dan Kecamatan agar menggerakkan masyarakat, menumbuhkan kembali gotong royong dan kerjabakti", ujar Ibnu Sina. (Humpro-Bjm)
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017