Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), memastikan bahwa pasokan bahan kebutuhan pokok cukup dan harga tetap terkendali hingga Desember mendatang menjelang Pilkada 2024.
Kabid Stabilisasi dan Sarana Distribusi Perdagangan Rahmiati, di Rantau, Kamis, mengatakan stok bahan pokok di wilayah tersebut aman hingga perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Ketersediaan barang kebutuhan mencukupi, dan harga relatif stabil," ujarnya.
Rahmiati menyebutkan lonjakan harga bawang merah sebagai komoditas yang mengalami peningkatan signifikan sejak awal November.
"Harga bawang merah naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram kenaikan sebesar Rp 13 ribu per kilogram ini disebabkan oleh harga dari distributor," katanya.
Dia menegaskan fluktuasi harga semacam ini masih dalam batas wajar.
"Harga bapok biasanya fluktuatif, terutama dipengaruhi oleh naiknya harga dari distributor. Tapi, untuk stok, semua aman," katanya.
Sementara itu, tingkat inflasi di Kabupaten Tapin tetap terkendali di angka 1,7 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.
"Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian harga dan pasokan berjalan efektif," ungkapnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kabid Stabilisasi dan Sarana Distribusi Perdagangan Rahmiati, di Rantau, Kamis, mengatakan stok bahan pokok di wilayah tersebut aman hingga perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Ketersediaan barang kebutuhan mencukupi, dan harga relatif stabil," ujarnya.
Rahmiati menyebutkan lonjakan harga bawang merah sebagai komoditas yang mengalami peningkatan signifikan sejak awal November.
"Harga bawang merah naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram kenaikan sebesar Rp 13 ribu per kilogram ini disebabkan oleh harga dari distributor," katanya.
Dia menegaskan fluktuasi harga semacam ini masih dalam batas wajar.
"Harga bapok biasanya fluktuatif, terutama dipengaruhi oleh naiknya harga dari distributor. Tapi, untuk stok, semua aman," katanya.
Sementara itu, tingkat inflasi di Kabupaten Tapin tetap terkendali di angka 1,7 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.
"Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian harga dan pasokan berjalan efektif," ungkapnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024