Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Lantaran hujan, apel gabungan setiap Senin yang biasanya dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan terpaksa batal dilaksanakan.
Sebagai gantinya, para pegawai termasuk pejabat eselon II, III, dan IV diberikan pengarahan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) H Supriyono di Aula Selidah Kantor Bupati Batola, Senin (06/03).
Ada sejumlah permasalahan yang disampaikan Supriyono pada pengarahan itu diantaranya, menyangkut laporan kinerja akhir tahun yang sudah harus tuntas dan disertai bukti penyelesaian laporan RFK Format 2 oleh seluruh SKPD.
Dalam kesempatan itum, dia meminta, SKPD menyelesaikan laporan keuangan dan menyerahkannya ke BPAKD sebagai bahan untuk pembuatan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD).
"Mengingat LKPD yang disusun harus lengkap dan sempurna sesuai ketentuan standar akuntansi pemerintah (SAP), " ucapnya.
Saat ini, sebut sekda, pihak BPK RI sudah 22 hari melaksanakan audit pendahuluan di Batola dan hasilnya cukup mengalami kemajuan.
Untuk menghadapi audit yang sebenarnya pada April mendatang, dia mengharapkan, seluruh SKPD memeriksa kembali data dukung apakah sudah memadai dan langkap, termasuk laporan keuangan dan aset.
Dikesempatan pengarahan, sekda yang akrap disapa pak Pri itu, juga menyinggung Musrenbangcam yang mulai dilaksanakan, Senin (6/3).
Ia mengharapkan, Musrenbangcam merupakan langkah awal penyusunan RKPD 2018 dan RKP desa harus dilakukan secara cermat, tepat sasaran, tepat waktu dan sebagainya.
Menyangkut RKPD 2018, suami Hj Sri Wahyuningsih SH itu mengatakan, ada beberapa yang harus menjadi pertimbangan, terkait terus berkurangnya dana transfer pusat selama dua tahun terakhir.
Diantaranya, terang dia, melalui penyederhanaan program (money follow program) dalam arti tidak mesti mengacu pada pemerataan anggaran, namun harus dilihat kepada alokasi terhadap prioritas pembangunan.
Untuk efektifnya anggaran, Supriyono menyarankan, harus memfokuskan kepada program unggulan kegiatan harus diwujudkan dalam program 2018 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Sebagai gantinya, para pegawai termasuk pejabat eselon II, III, dan IV diberikan pengarahan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) H Supriyono di Aula Selidah Kantor Bupati Batola, Senin (06/03).
Ada sejumlah permasalahan yang disampaikan Supriyono pada pengarahan itu diantaranya, menyangkut laporan kinerja akhir tahun yang sudah harus tuntas dan disertai bukti penyelesaian laporan RFK Format 2 oleh seluruh SKPD.
Dalam kesempatan itum, dia meminta, SKPD menyelesaikan laporan keuangan dan menyerahkannya ke BPAKD sebagai bahan untuk pembuatan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD).
"Mengingat LKPD yang disusun harus lengkap dan sempurna sesuai ketentuan standar akuntansi pemerintah (SAP), " ucapnya.
Saat ini, sebut sekda, pihak BPK RI sudah 22 hari melaksanakan audit pendahuluan di Batola dan hasilnya cukup mengalami kemajuan.
Untuk menghadapi audit yang sebenarnya pada April mendatang, dia mengharapkan, seluruh SKPD memeriksa kembali data dukung apakah sudah memadai dan langkap, termasuk laporan keuangan dan aset.
Dikesempatan pengarahan, sekda yang akrap disapa pak Pri itu, juga menyinggung Musrenbangcam yang mulai dilaksanakan, Senin (6/3).
Ia mengharapkan, Musrenbangcam merupakan langkah awal penyusunan RKPD 2018 dan RKP desa harus dilakukan secara cermat, tepat sasaran, tepat waktu dan sebagainya.
Menyangkut RKPD 2018, suami Hj Sri Wahyuningsih SH itu mengatakan, ada beberapa yang harus menjadi pertimbangan, terkait terus berkurangnya dana transfer pusat selama dua tahun terakhir.
Diantaranya, terang dia, melalui penyederhanaan program (money follow program) dalam arti tidak mesti mengacu pada pemerataan anggaran, namun harus dilihat kepada alokasi terhadap prioritas pembangunan.
Untuk efektifnya anggaran, Supriyono menyarankan, harus memfokuskan kepada program unggulan kegiatan harus diwujudkan dalam program 2018 mendatang.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017