Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik menyatakan inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung pada bulan Februari 2017 mencapai 0,21 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami, di Kota Banjarbaru, Rabu, menyebutkan inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,20 persen, sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 0,32 persen.
"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan Februari 2017 terhadap bulan Desember 2016 sebesar 1,15 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 1,09 persen," ujarnya pula.
Ia merincikan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin, antara lain tarif listrik, tarif telepon seluler, cabai rawit, dan telur bebek.
Sedangkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, antara lain angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gabus, dan televisi berwarna.
Dia menambahkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami kenaikan indeks harga yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikan sebesar 1,47 persen, kelompok sandang sebesar 0,37 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,46 persen.
Tiga kelompok mengalami penurunan indeks harga, yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,62 persen, kelompok pendidikan 0,13 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi 0,26 persen.
Pada Kota Tanjung, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, antara lain tarif listrik, kangkung, jagung manis, sawi hijau, dan bahan bakar rumah tangga.
"Komoditas di Kota Tanjung yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, antara daging ayam ras, ikan gabus, kol putih/kubis, telur ayam ras, dan cabai merah," ujarnya.
BPS juga mencatat indeks harga konsumen pada 82 kota, sebanyak 62 kota mengalami inflasi, dan 20 kota alami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Jambi sebesar 1,40 persen.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami, di Kota Banjarbaru, Rabu, menyebutkan inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,20 persen, sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 0,32 persen.
"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan Februari 2017 terhadap bulan Desember 2016 sebesar 1,15 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 1,09 persen," ujarnya pula.
Ia merincikan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin, antara lain tarif listrik, tarif telepon seluler, cabai rawit, dan telur bebek.
Sedangkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, antara lain angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gabus, dan televisi berwarna.
Dia menambahkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami kenaikan indeks harga yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikan sebesar 1,47 persen, kelompok sandang sebesar 0,37 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,46 persen.
Tiga kelompok mengalami penurunan indeks harga, yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,62 persen, kelompok pendidikan 0,13 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi 0,26 persen.
Pada Kota Tanjung, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, antara lain tarif listrik, kangkung, jagung manis, sawi hijau, dan bahan bakar rumah tangga.
"Komoditas di Kota Tanjung yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, antara daging ayam ras, ikan gabus, kol putih/kubis, telur ayam ras, dan cabai merah," ujarnya.
BPS juga mencatat indeks harga konsumen pada 82 kota, sebanyak 62 kota mengalami inflasi, dan 20 kota alami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Jambi sebesar 1,40 persen.*
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017