Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Sebagian warga Kecamayan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, memanfaatkan peluang usaha budi daya ikan nila yang menggunakan keramba.

"Budi daya ikan nila dengan keramba apung di kawasan wisata Cekdam sudah berlangsung sejak 4 bulan lalu. Hasil panen pertama sangat menjanjikan," kata Cahyo Purwonto warga Desa Gunung Batu Besar, Kecamatan Simpang Empat, di Batulicin, Minggu.

Biasanya, lanjut dia, pengelola objek wisata Cekdam mendatangkan ikan nila dari luar daerah untuk menutupi kebutuhan ikan di warung dan rumah makan di daerah wisata tersebut.

Dengan adanya keramba apung, masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan ikan nila dan yang lainnya dan melayani pengunjung kuliner di beberapa objek wisata yang ada di Tanah Bumbu.

Selain menjadi peluang usaha baru, masyarakat sekitar lokasi Cekdam mampu memperoleh penghasilan tambahan dari budi daya ikan nila dengan keramba.

Yang tidak kalah pentingnya lagi, menurut dia, adalah rumah makan atau warung bisa menjual menu makananya dengan lebih murah daripada saat ikan dipasok dari luar daerah. Pasalnya, ikan nila bisa diperoleh dengan harga murah tanpa biaya transportasi.

"Untuk meningkatkan hasil panen, kami berusaha menambah keramba, terutama di objek wisata. Ke depannya, hasilnya dapat disuplai ke luar daerah," harapnya.

Ia menjelaskan keramba apung adalah suatu sarana pemeliharaan ikan atau biota air yang kerangkanya terbuat dari bambu, kayu, pipa paralon, atau besi berbentuk persegi yang diberi jaring dan pelampung seperti drum plastik atau streoform agar wadah tersebut tetap terapung di dalam air.

Kerangka dan pelampung berfungsi untuk menahan jaring agar tetap terbuka di permukaan air, sedang jaring yang tertutup di bagian bawahnya digunakan untuk memelihara ikan selama beberapa bulan.

Wakil Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor menambahkan bahwsa budi daya ikan perlu ada rumusan bersama agar keramba apung dapat lebih berkembang lagi. Dengan demikian, menjadi percontohan bagi masyarakat desa yang memiliki potensi sama di sektor perikanan.

Pembudidayaan ikan nila, kata dia, sudah masuk skala usaha produktif, kemudian pembuatan keramba itu tergolong praktis dan bahan bakunya juga lebih hemat.

"Tidak menutup kemungkinan kalau serius dikembangkan pembudidayaan ikan nila melalui karamba apung dapat menambah pendapatan warga kita," katanya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017