PT Arutmin Indonesia mengatakan kompetisi olahraga lari “Arutmin Borneo Run 2024” yang akan diikuti sebanyak 3.000 peserta dari berbagai provinsi se-Indonesia, didominasi para pelari lokal Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Sebanyak 84 persen peserta dari Provinsi Kalimantan Selatan, delapan persen dari Kalimantan Tengah, lima persen dari Kalimantan Timur, dan sisanya tiga persen dari berbagai provinsi se-Indonesia,” kata CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat dalam keterangannya di konferensi pers Arutmin Borneo Run 2024 di Kota Banjarbaru, Kalsel, Jumat.
Dia mengatakan catatan ini sekaligus menepis isu miring yang menyebutkan kuota peserta Arutmin Run lebih banyak dari luar Pulau Kalimantan. Namun, berdasarkan catatan ini, Arutmin menegaskan komitmen dalam memberdayakan masyarakat di Kalimantan Selatan, khususnya bidang kesehatan dan kebugaran melalui event olahraga.
“Arutmin Borneo Run 2024 mengusung konsep Stay Focus Stay Strong, yakni semangat untuk sehat, bugar, dan berdaya,” ujar Ido Hutabarat.
CEO Arutmin menekankan, event lari yang sudah diselenggarakan ke-16 kalinya ini, tidak hanya sekedar olahraga lomba lari saja, lomba ini dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta.
Arutmin Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara di Kalimantan, menggelar event lari tingkat nasional di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Minggu (3/11) dengan tiga kategori, yakni 5 kilometer, 10 kilometer, 21 kilometer (half marathon).
Sebanyak 3.000 peserta dari berbagai provinsi akan mengikuti event tersebut, termasuk kalangan disabilitas sebanyak 16 peserta, event ini bekerja sama dengan berbagai mitra dan sponsor mulai dari pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta, media massa, dan lembaga lainnya.
CEO Arutmin juga menegaskan keikutsertaan penyandang disabilitas ini semakin memperkuat komitmen Arutmin dalam mewujudkan nilai-nilai kebersamaan dan dukungan sosial, yang mana pada tahun lalu telah dirintis dan bahkan mendapatkan pengakuan dari MURI ketia Amelia Nilam Tiara penyandang disabilitas berhasil menuntaskan jarak lari 5 kilometer pada event ABR 2023.
Ido Hutabarat mengatakan event yang berlangsung di Banjarbaru pada Minggu (3/11) ini, akan menyediakan berbagai jajanan khas Kalsel secara gratis bagi para peserta lari, ini juga untuk memberdayakan UMKM lokal yang berada di sekitar kawasan kegiatan.
Arutmin juga memastikan event ini maksimal pada kategori hal marathon (21 kilometer), karena untuk kategori full marathon (42 kilometer) tidak direkomendasikan tim kesehatan karena wilayah Kalimantan Selatan merupakan kawasan garis khatulistiwa dengan musim panas yang cukup ekstrem.
Berdasarkan penelitian, full marathon tidak dianjurkan di wilayah yang panas karena risiko terlalu tinggi bagi peserta, sehingga lebih disarankan di kawasan dengan cuaca dingin.
Sementara itu, Ketua Panitia Arutmin Borneo Run 2024 Zulkarnain Azwar mengajak para peserta bergabung untuk mendukung tumbuhnya semangat sehat dan bugar.
“Kegiatan ini tentunya untuk memberdayakan masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya bidang kesehatan dan kebugaran,” ujar Zulkarnain.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Sebanyak 84 persen peserta dari Provinsi Kalimantan Selatan, delapan persen dari Kalimantan Tengah, lima persen dari Kalimantan Timur, dan sisanya tiga persen dari berbagai provinsi se-Indonesia,” kata CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat dalam keterangannya di konferensi pers Arutmin Borneo Run 2024 di Kota Banjarbaru, Kalsel, Jumat.
Dia mengatakan catatan ini sekaligus menepis isu miring yang menyebutkan kuota peserta Arutmin Run lebih banyak dari luar Pulau Kalimantan. Namun, berdasarkan catatan ini, Arutmin menegaskan komitmen dalam memberdayakan masyarakat di Kalimantan Selatan, khususnya bidang kesehatan dan kebugaran melalui event olahraga.
“Arutmin Borneo Run 2024 mengusung konsep Stay Focus Stay Strong, yakni semangat untuk sehat, bugar, dan berdaya,” ujar Ido Hutabarat.
CEO Arutmin menekankan, event lari yang sudah diselenggarakan ke-16 kalinya ini, tidak hanya sekedar olahraga lomba lari saja, lomba ini dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta.
Arutmin Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara di Kalimantan, menggelar event lari tingkat nasional di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Minggu (3/11) dengan tiga kategori, yakni 5 kilometer, 10 kilometer, 21 kilometer (half marathon).
Sebanyak 3.000 peserta dari berbagai provinsi akan mengikuti event tersebut, termasuk kalangan disabilitas sebanyak 16 peserta, event ini bekerja sama dengan berbagai mitra dan sponsor mulai dari pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta, media massa, dan lembaga lainnya.
CEO Arutmin juga menegaskan keikutsertaan penyandang disabilitas ini semakin memperkuat komitmen Arutmin dalam mewujudkan nilai-nilai kebersamaan dan dukungan sosial, yang mana pada tahun lalu telah dirintis dan bahkan mendapatkan pengakuan dari MURI ketia Amelia Nilam Tiara penyandang disabilitas berhasil menuntaskan jarak lari 5 kilometer pada event ABR 2023.
Ido Hutabarat mengatakan event yang berlangsung di Banjarbaru pada Minggu (3/11) ini, akan menyediakan berbagai jajanan khas Kalsel secara gratis bagi para peserta lari, ini juga untuk memberdayakan UMKM lokal yang berada di sekitar kawasan kegiatan.
Arutmin juga memastikan event ini maksimal pada kategori hal marathon (21 kilometer), karena untuk kategori full marathon (42 kilometer) tidak direkomendasikan tim kesehatan karena wilayah Kalimantan Selatan merupakan kawasan garis khatulistiwa dengan musim panas yang cukup ekstrem.
Berdasarkan penelitian, full marathon tidak dianjurkan di wilayah yang panas karena risiko terlalu tinggi bagi peserta, sehingga lebih disarankan di kawasan dengan cuaca dingin.
Sementara itu, Ketua Panitia Arutmin Borneo Run 2024 Zulkarnain Azwar mengajak para peserta bergabung untuk mendukung tumbuhnya semangat sehat dan bugar.
“Kegiatan ini tentunya untuk memberdayakan masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya bidang kesehatan dan kebugaran,” ujar Zulkarnain.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024