Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Sejak beberapa tahun terakhir jalan di Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, rusak berat sehingga menyebabkan aktivitas ekonomi di daerah tersebut tidak berjalan dengan baik.

Camat Daha Barat, Kusairi di Daha, Rabu mengatakan rusaknya jalan di daerah tersebut menyebabkan Pasar Bajayau Desa Badaun Kecamatan Daha Barat, nyaris tak ada aktifitas seperti pasar-pasar lainnya.

Padahal, kata Kusairi, pasar yang dibangun menggunakan bantuan dari pusat tersebut dibangun pada masa bupati sebelumnya yakni HM Safi`i, berada di lokasi yang sangat strategis.

Sebelumnya pasar yang berada tepat di depan kantor Kecamatan tersebut sempat difungsikan oleh masyarakat sekitar, namun karena sepinya pembeli membuat pasar Bajayau ditinggalkan oleh para pedagang.

"Padahal pasar ini cukup strategis tempatnya, selain berada di pinggir jalan provinsi dan sungai Negara, pasar tersebut juga di bangun tidak jauh dari kawasan perkebunan sawit," kata camat.

Kusairi mengungkapkan, keberadaan pasar Bajayau sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar dan pegawai atau buruh perkebunan sawit.

Saat ini, masyarakat terpaksa harus menempuk perjalanan sekitar 15 kilometer, untuk mendapatkan kebutuhan pokok maupun keperluan lainnya.

"Senadainya Pasar Bajayau berfungsi seperti layaknya pasar lainnya, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pasar Negara yang berjarak sekitar 15 km untuk berbelanja bahan kebutuhan," katanya.

Selain kendala sepinya pembeli, kondisi jalan di Daha Barat yang rusak dan tidak beraspal menjadi alasan para pedagang tidak mau berjualan di pasar yang seluruh bangunan dari beton tersebut.

Saat ini, Pemkab HSS sudah mempunyai rencana untuk meramaikan Pasar Bajayau tersebut, diantaranya mengajak para pedagang untuk membuka lapak di pasar tersebut di hari-hari tertentu.

"Kita berharap pemerintah Provinsi bisa segera memperbaiki jalan kami disini agar perekonomian di daerah kami ini berjalan lancar," harap camat.

Selain pasar Bajayau, terminal Bajayau juga mengalami kondisi yang sama, yakni tidak terpakai dan kondisinya memprihatinkan dan hanya digunakan oleh supir-supir truk perkebunan sawit untuk rehat.

Pewarta: M Husain Asary

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017