Bank Indonesia menggelar program ekspedisi Rupiah Susur Sungai di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UU Mata Uang).
Program ekspedisi Rupiah Susur Sungai itu merupakan kegiatan mendistribusikan uang Rupiah ke seluruh pelosok negeri, termasuk daerah terpencil di Kalsel.
Baca juga: DPRD Kalsel berharap Pemprov-Bank Kalsel perkuat sektor ekonomi
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Bimo Epyanto di Banjarmasin, Rabu, mengatakan program ini untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan kondisi layak edar di seluruh wilayah Indonesia.
"Selain menjalankan amanat UU Mata Uang, ekspedisi rupiah susur sungai ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK)," ujar Bimo.
Melalui program ini, ucap Bimo, Bank Indonesia turut menjaga stabilitas nilai Rupiah, meningkatkan inklusi keuangan, serta memperkuat sistem pembayaran nasional, sehingga turut mewujudkan sistem keuangan yang sehat, stabil, dan inklusif.
Ia menerangkan, kegiatan ini bersinergi strategis antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut memastikan guna distribusi rupiah dapat terjangkau ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat.
Kerja sama ini menjadi solusi atas tantangan geografis, terutama di wilayah Kalimantan Selatan, yang memiliki aliran sungai yang luas.
Baca juga: Deputi Gubernur Bank Indonesia lantik Kepala Perwakilan BI Kalsel
Dikatakan Bimo, Bank Indonesia optimis distribusi rupiah bisa berjalan dengan lancar, aman, dan tepat sasaran karena dukungan TNI-AL yang memiliki kapabilitas dan pengalaman mumpuni.
Program ini, ujar Bimo, bukan hanya tentang distribusi uang, tetapi juga memiliki makna penting dalam menghadirkan simbol kedaulatan negara, yaitu rupiah, ke seluruh pelosok negeri.
"Masyarakat di wilayah terpencil, meskipun jauh dari pusat ekonomi, tetap memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses terhadap layanan keuangan yang disediakan oleh negara. Ini adalah bentuk kehadiran negara dalam memastikan inklusi keuangan di seluruh Indonesia," terangnya.
Rangkaian kegiatan dalam ekspedisi rupiah susur sungai ini meliputi layanan penukaran uang atau kas keliling serta sosialisasi edukasi cinta bangga paham rupiah kepada masyarakat di Desa Tabatan Baru, Kecamatan Kuripan, dan Kecamatan Bakumpai.
Selain itu, ucapnya, Bank Indonesia juga menunjukkan kepedulian di bidang pendidikan melalui program sosial Bank Indonesia (PSBI) yang ditujukan kepada empat sekolah dasar, yakni SDN Tabatan Baru, SDN Rimbun Tulang di Kecamatan Kuripan, serta SDN Lapasan 1 dan TK Dahlia di Kecamatan Bakumpai.
Baca juga: Bank Kalsel-BI kolaborasi gelar Putih Abu Competition
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Program ekspedisi Rupiah Susur Sungai itu merupakan kegiatan mendistribusikan uang Rupiah ke seluruh pelosok negeri, termasuk daerah terpencil di Kalsel.
Baca juga: DPRD Kalsel berharap Pemprov-Bank Kalsel perkuat sektor ekonomi
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Bimo Epyanto di Banjarmasin, Rabu, mengatakan program ini untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan kondisi layak edar di seluruh wilayah Indonesia.
"Selain menjalankan amanat UU Mata Uang, ekspedisi rupiah susur sungai ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK)," ujar Bimo.
Melalui program ini, ucap Bimo, Bank Indonesia turut menjaga stabilitas nilai Rupiah, meningkatkan inklusi keuangan, serta memperkuat sistem pembayaran nasional, sehingga turut mewujudkan sistem keuangan yang sehat, stabil, dan inklusif.
Ia menerangkan, kegiatan ini bersinergi strategis antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut memastikan guna distribusi rupiah dapat terjangkau ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat.
Kerja sama ini menjadi solusi atas tantangan geografis, terutama di wilayah Kalimantan Selatan, yang memiliki aliran sungai yang luas.
Baca juga: Deputi Gubernur Bank Indonesia lantik Kepala Perwakilan BI Kalsel
Dikatakan Bimo, Bank Indonesia optimis distribusi rupiah bisa berjalan dengan lancar, aman, dan tepat sasaran karena dukungan TNI-AL yang memiliki kapabilitas dan pengalaman mumpuni.
Program ini, ujar Bimo, bukan hanya tentang distribusi uang, tetapi juga memiliki makna penting dalam menghadirkan simbol kedaulatan negara, yaitu rupiah, ke seluruh pelosok negeri.
"Masyarakat di wilayah terpencil, meskipun jauh dari pusat ekonomi, tetap memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses terhadap layanan keuangan yang disediakan oleh negara. Ini adalah bentuk kehadiran negara dalam memastikan inklusi keuangan di seluruh Indonesia," terangnya.
Rangkaian kegiatan dalam ekspedisi rupiah susur sungai ini meliputi layanan penukaran uang atau kas keliling serta sosialisasi edukasi cinta bangga paham rupiah kepada masyarakat di Desa Tabatan Baru, Kecamatan Kuripan, dan Kecamatan Bakumpai.
Selain itu, ucapnya, Bank Indonesia juga menunjukkan kepedulian di bidang pendidikan melalui program sosial Bank Indonesia (PSBI) yang ditujukan kepada empat sekolah dasar, yakni SDN Tabatan Baru, SDN Rimbun Tulang di Kecamatan Kuripan, serta SDN Lapasan 1 dan TK Dahlia di Kecamatan Bakumpai.
Baca juga: Bank Kalsel-BI kolaborasi gelar Putih Abu Competition
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024