PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) bergerak cepat untuk mengamankan infrastruktur kelistrikan yang terdampak banjir di Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Muara Teweh.
Sebanyak 34 petugas dari PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Puruk Cahu dan PLN ULP Muara Teweh langsung dikerahkan ke lokasi untuk memeriksa kondisi kelistrikan serta memastikan keamanan masyarakat saat banjir.
General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Selasa, mengatakan bahwa langkah preventif ini diambil untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.
“Arus listrik tidak terlihat, tetapi sangat berbahaya bila terjadi kebocoran akibat penghantar seperti air. Oleh karena itu, petugas kami segera melakukan pengecekan di lokasi terdampak banjir. Jika ditemukan risiko, listrik akan dipadamkan sementara untuk menjaga keselamatan warga,” ujar Syauki.
Selain itu, ucap Syauki, pemadaman juga dilakukan pada beberapa gardu listrik yang berpotensi terkena dampak banjir, guna mencegah risiko korsleting yang dapat membahayakan masyarakat. Hingga saat ini petugas terus memantau situasi di lapangan dan siap bertindak cepat menyesuaikan perkembangan kondisi di lapangan.
Syauki juga menambahkan keselamatan masyarakat selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang diambil PLN.
“Kami memastikan proses pengamanan infrastruktur ini berlangsung cepat dan tepat agar warga tidak menghadapi ancaman tersembunyi akibat aliran listrik pada saat banjir,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi banjir susulan, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan masalah kelistrikan melalui Contact Center PLN 123 atau aplikasi PLN Mobile.
“Kami mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemui permasalahan kelistrikan atau kondisi berbahaya. Petugas kami siap bertindak cepat demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga,” tambah Syauki.
Dengan kesiapan yang terus dijaga, PLN berkomitmen untuk menjamin keamanan pasokan listrik bagi masyarakat, serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang terdampak bencana banjir.
Untuk diketahui, saat ini curah hujan yang tinggi mengguyur bagian hulu Sungai Barito dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap, memicu banjir di dua kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara (Muara Teweh).
Banjir telah mencapai ketinggian dada orang dewasa, mengakibatkan timbulnya potensi risiko terhadap 75 gardu distribusi listrik yang tersebar di tiga kecamatan dan puluhan desa terdampak, sehingga harus segera diamankan dengan cara dihentikan operasinya demi keselamatan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Sebanyak 34 petugas dari PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Puruk Cahu dan PLN ULP Muara Teweh langsung dikerahkan ke lokasi untuk memeriksa kondisi kelistrikan serta memastikan keamanan masyarakat saat banjir.
General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Selasa, mengatakan bahwa langkah preventif ini diambil untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.
“Arus listrik tidak terlihat, tetapi sangat berbahaya bila terjadi kebocoran akibat penghantar seperti air. Oleh karena itu, petugas kami segera melakukan pengecekan di lokasi terdampak banjir. Jika ditemukan risiko, listrik akan dipadamkan sementara untuk menjaga keselamatan warga,” ujar Syauki.
Selain itu, ucap Syauki, pemadaman juga dilakukan pada beberapa gardu listrik yang berpotensi terkena dampak banjir, guna mencegah risiko korsleting yang dapat membahayakan masyarakat. Hingga saat ini petugas terus memantau situasi di lapangan dan siap bertindak cepat menyesuaikan perkembangan kondisi di lapangan.
Syauki juga menambahkan keselamatan masyarakat selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang diambil PLN.
“Kami memastikan proses pengamanan infrastruktur ini berlangsung cepat dan tepat agar warga tidak menghadapi ancaman tersembunyi akibat aliran listrik pada saat banjir,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi banjir susulan, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan masalah kelistrikan melalui Contact Center PLN 123 atau aplikasi PLN Mobile.
“Kami mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemui permasalahan kelistrikan atau kondisi berbahaya. Petugas kami siap bertindak cepat demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga,” tambah Syauki.
Dengan kesiapan yang terus dijaga, PLN berkomitmen untuk menjamin keamanan pasokan listrik bagi masyarakat, serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang terdampak bencana banjir.
Untuk diketahui, saat ini curah hujan yang tinggi mengguyur bagian hulu Sungai Barito dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap, memicu banjir di dua kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara (Muara Teweh).
Banjir telah mencapai ketinggian dada orang dewasa, mengakibatkan timbulnya potensi risiko terhadap 75 gardu distribusi listrik yang tersebar di tiga kecamatan dan puluhan desa terdampak, sehingga harus segera diamankan dengan cara dihentikan operasinya demi keselamatan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024