Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Program Kampung Bersih yang baru saja diresmikan di Kampung Permata menjadi salah satu langkah menangkal peredaran narkoba di Banjarmasin.

Program Kampung Bersih yang menjadi program CSR Bina Lingkungan Pelindo III Banjarmasin diresmikan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di Kampung Permata Rt.12 Kelurahan Kelayan Selatan, Senin (13/2).

"Pemerintah Kota berterima kasih atas program CSR Bina Lingkungan Pelindo III Banjarmasin ini, tinggal bagaimana program ini bisa kita sebarluaskan ke berbagai kampung di Banjarmasin," kata Walikota Ibnu Sina.

Disamping Pemko Banjarmasin juga akan membantu pembangunan fasilitas ruang terbuka publik dengan memanfaatkan lahan kosong di Kampung Permata tersebut.

"Program ini juga menjadi cara menangkal peredaran narkoba di Kampung Permata karena kerukunan masyarakatnya sangat erat," tambah Ibnu Sina.
 
Sementara secara simbolis General Manager Pelindo III Banjarmasin, Fariz Hariyoso memberikan mockup kunci kendaraan angkut roda tiga kepada Ketua RT.12 Kampung Permata, Deni Sopian.

"Dulu daerah ini dikenal rawan tapi sekarang sudah jauh berbeda dan bisa menjadi percontohan daerah lain," kata General Manager Pelindo Banjarmasin, Fariz Hariyoso.

"Pelindo akan selalu support program pembinaan lingkungan melalui CSRnya," tambah Fariz Hariyoso.

Dalam program Kampung Bersih di Kampung Permata tersebut, di setiap rumah memiliki tanaman di halaman rumahnya, disamping deretan tempat sampah yang terdiri dari lima macam yang tersebar di beberapa titik, jadwal kebersihan secara berkala tiga kali dalam seminggu, budidaya ikan kolam hingga kawasan bebas rokok.

Warga Kampung Permata menjadikannya Kampung Hijau karena terinspirasi berada di kawasan industri yang sangat rentan dengan pencemaran lingkungan (polusi).

"Seluruh warga menjadi relawan kebersihan dari anak kecil hingga orangtua memungut sampah yang mereka temukan di jalan," kata Deni Sopian.

Disamping itu melalui Program Kampung Bersih kerukunan warga sangat erat sehingga dapat mengubah hal negatif menjadi positif seperti menangkal pengaruh narkoba.

"Dulu daerah sini dikenal kawasan negatif, bukan hanya dekat dengan lokalisasi tetapi juga peredaran Narkobanya, dan kami tidak ingin di cap kampung negatif," tambah Deni Sopian.


Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Herry Murdy Hernawam


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017