PT PLN (Persero) siap mendukung pemerintah dalam menciptakan ekosistem investasi berkelanjutan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui salah satu layanan PLN menghadirkan listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) atau Green Energy As a Service (GEAS) guna memenuhi perkembangan kebutuhan industri di tanah air.
 
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melalui keterangan tertulis Humas PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru, Selasa mengatakan, investasi berorientasi berkelanjutan mampu mendongkrak perekonomian di wilayah Indonesia sesuai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca juga: Dirut PLN ajak selaraskan langkah wujudkan mimpi Indonesia di CEO Forum 2024
 
"Hal yang diinginkan yakni investasi berorientasi ekspor yang dilakukan berkelanjutan atau sustainable dan berkesinambungan. Sesuai tema karena adanya permintaan bahwa kita semua harus melakukan ini secara sustainable," ujar Rosan dalam diskusi Kompas100 CEO Forum 2024, di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Jumat (11/10).
 
Rosan memaparkan, investasi berkelanjutan yang berbasis energi bersih tengah menjadi tuntutan utama investor global sehingga diharapkan pemangku kepentingan tanah air dapat menangkap peluang ke depan didorong pembangunan Industrial Park yang didukung oleh energi bersih. 
 
"Basisnya clean energy sehingga juga kita dorong untuk industrial park yang clean energy di Indonesia," tutur Rosan.
 
Senada, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menegaskan kesiapan PLN untuk mendukung visi pemerintah dalam menciptakan ekosistem investasi yang berbasis energi bersih.
Petugas PLN Indonesia Power tengah memastikan keandalan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang berkapasitas 140 Megawatt (MW) di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang menjadi salah satu pembangkit PLN yang berkontribusi dalam layanan Renewable Energy Certificate (REC). (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)


Selain itu, PLN memiliki layanan khusus untuk menjawab kebutuhan industri di suplai listrik bersih yang andal dan terjangkau, dengan salah satu produk andalannya "Renewable Energy Certificate (REC).
 
"Melalui layanan ini, kami siap mendukung arah investasi yang berkelanjutan dan tengah difokuskan pemerintah. Langkah ini juga selaras dengan upaya mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060," katanya.
 
Darmawan memaparkan, pasokan listrik dari layanan GEAS bersumber dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Sampai saat ini, layanan GEAS telah dinikmati oleh berbagai perusahaan nasional mau pun global di tanah air.
 
"Sejalan tingginya komitmen sektor industri maka PLN mendukung dekarbonisasi di Indonesia, dengan menyediakan listrik hijau lewat REC yang diakui internasional 66etiap sertifikat REC membuktikan, listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil," kata Darmawan.
 
Dikatakan, hingga September 2024, layanan listrik hijau REC PLN telah dinikmati ribuan pelanggan dengan total 9.776 transaksi, penjualannya mencapai 4,01 juta Megawatt hours (MWh)@. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dibanding periode yang sama di tahun 2023 yang mencapai 2.554 transaksi dengan penjualan sebesar 2,33 juta MWh.

Baca juga: PLN South-Central Kalimantan applies "Easy On" to help industry
 
Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen kuat PLN dalam mendukung transisi energi hijau melalui peningkatan penggunaan sertifikat energi terbarukan di Indonesia.
 
Darmawan menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan kapasitas energi bersih untuk memenuhi permintaan listrik hijau untuk industri yang semakin tinggi.
 
"Kami juga telah berhasil menambah dua pembangkit sebagai sumber REC. Saat ini kami juga memiliki 8 pembangkit yang dapat menerbitkan REC dengan kapasitas produksi mencapai 4,7 juta unit REC atau 4,7 TWh per tahun dan jumlah akan terus bertambah,” jelas Darmawan.
 
Adapun dua pembangkit sumber REC yang berhasil ditambah PLN tahun ini ialah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Nusa Tenggara Timur dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem di Papua.
 
Dua pembangkit berbasis EBT di atas telah bergabung dengan 6 pembangkit lain yang selama ini telah menyuplai listrik hijau REC PLN yaitu PLTP Ulubelu, PLTA Cirata, PLTP Kamojang, PLTM Lambur, PLTA Bakaru, dan PLTP Lahendong.
 
 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024