Tuan Guru Haji Abdussalam dengan mengutip Hadits Rasulullah Muhammad Saw, mengungkapkan hal yang menundukkan kepala, terutama bagi kaum Muslim, Jum'at sore.

"Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, ada tiga hal yang membuat kaum Muslim menundukkan kepala," kutip Tuan Guru Abdussalam mengawali pengajian rutin sesudah sekitar sebulan atau selama bulan Rabi'ul Awal libur.

Ia mengatakan, ketiga hal yang bisa menundukkan kepala atau mendekatkan diri kepada Allah bagi kaum Muslim yaitu fakir, "garing" (sakit) dan mati.

Fenomena kehidupan kaum Muslim ketika senang dan memiliki kekayaan banyak lupa dengan Allah atau sedikit yang bersyukur atas pemberian Nya.

"Sebaliknya ketika fakir menundukkan kepala atau mendekatkan diri kepada Allah," ujar Tuan Guru asal Banua yang puluhan tahun menimba ilmu agama di Mekkah Saudi Arabia itu.

Begitu pula ketika garing, pada umumnya seorang berupaya mendekatkan diri atau menundukkan kepala kepada Allah SWT, lanjut putra almarhum Tuan Guru Abdurrahman - pengarang "perukunan" (tuntutan shalat serta bersuci dari hadas kecil dan hadas besar) bagi warga Banjar "pahuluan/hulu".

"Ketika garing rajin beramal ibadah. Namun amal ibadah tersebut bisa percuma tanpa ilmu. Itulah pentingnya menuntut ilmu seperti melalui pengajian. Padahal ibadah yang abdal itu menuntut ilmu," kata Tuan Guru Abdussalam.

Sementara bagi yang ingat dengan mati tentu juga akan menundukkan kepala dan tidak akan berbuat sesuatu yang bisa berdampak pada kematiannya.

"Sebab kehidupan sesudah kematian itulah kehidupan yang sebenarnya. Oleh karena itu, Allah SWT dalam mengingatkan atau lebih mendahulukan kata mati, kemudian hidup. Hal tersebut maknanya sangat luas dan mendalam," demikian Tuan Guru Abdussalam.

Majelis pengajian yang berada di Desa Kahakan Kecamatan Batu Benawa atau pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) itu bernama "Majelis Zikir Wiridullatif Wa Ta'lim" tiap Jum'at sore - sesudah Shalat Ashar (jika tidak berhalangan).

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024